Minggu, 24 Maret 2013

Family Relation (Part 7)


Annyeong yeorobun…
Gak kerasa FF saya udah end di part ini. part ini mengalami beberapa kali perombakan. Karena menurut saya ending itu adalah bagian yang paling sulit sekali. Jadi,apabila endingnya kurang mengena saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.. daripada berlama-lama langsung ke cerita yuk..yakkk..yukkk..

Author                                  :Lynda_Lkim
Title                                      :Family Relation
Genre                                   :Family and find by your self
Length                                  :Part 7END
Rate                                      :PG 15+

Cast                                       : Lee Hyowon
                                Lee Hoya
                                Lee Yoonjoo
                                Lee Eunsoo
                                Lee Hyung Jae
                                Lee Hyun jae
                                and find by your self^^


 “jadi,aku mohon berikan kesempatan padaku untuk memulai dari awal. Aku tau kau sudah punya Hoya sebagai appamu di hatimu,tapi sisakan sedikit ruang untukku. Aku tidak meminta banyak Yoonjoo-ah,aku hanya meminta sedikit saja ruang dihatimu. Aku juga ingin di panggil appa olehmu meskipun itu hanya sekali dalam hidupku.” Ujar Sunggyu. Sementara yoonjoo tetap menatap ke arah TV.

“hanya itu yang ingin kusampaikan. Kalau begitu aku permisi. Cepatlah sembuh dan jaga kesehatanmu. Aku permisi.” Sambil mengelus kepala Yoonjoo,Sunggyu beranjak berdiri dan berjalan ke arah pintu.
“ap….appa.”

Part 7

Sunggyu POV


“ap….appa.”

Aku langsung menghentikan langkahku dan merasakan bahagia yang sangat luar biasa dalam hatiku karena mendengar  satu kata yang keluar dari bibir putriku itu. Butir kristal bening jatuh langsung dari mataku. Dengan segera aku membalikkan badanku dan berjalan kearahnya yang menatapku.

“a.. appa.” Panggilnya lagi padaku. Dengan segera aku mendekatinya dan langsung memeluknya. Kursakan dia menangis dalam pelukannku.

“gomawo….gomawo karena telah memanggilku appa sayang.” Ucapku sambil mengecup puncak kepalanya.

Dan betapa bahagianya aku saat kurasakan dia mulai membalas pelukanku. Akhirnya aku bisa merasakan bagaiman di peluk putriku sendiri. Seandainya aku dulu tidak menyia-nyiakanmu mungkin aku sudah bisa merasakan pelukannmu sejak lama.

“maafkan appa ne? appa berjanji akan memperbaiki semuanya. Appa akan selalu di sampingmu,menyayangimu dan melindungi seperti yang dilakukan Hoya padamu chagi.” Kataku. Terimakasih Hana kau sudah mendukungku untuk tetap menemuinya meski aku tetap di tolaknya. Kau memang yang terbaik. Gomawo Hana,ucapku dalam hati.

“mmmm.. sesak a..ppa.” Katanya tiba-tiba. Aku langsung melepas pelukanku padanya.

“mianhae sayang appa terlalu bahagia hingga memelukmu terlalu keras.” Ujarku bahagia.

“appa..mmm.. meski sekarang aku tau kau adalah appaku tapi……aku mohon jangan pisahkan aku dengan Hoya appa.” Ucapnya.

“tentu saja appa tidak akan memisahkan kalian,meski appa ini appamu tapi sejak kau lahir dia sudah lebih dulu menjadi appamu. Aku tidak punya hak memisahkan kalian. Andaikan tidak ada Hoya kau pasti tidak akan tau bagaimana rasanya punya seorang ayah karena kesalahanku. Jadi,asalkan kau mau memberi appa ruang kecil dihatimu dan kau mau menganggapku fayahmu aku sudah bahagia. Aku tidak akan memaksamu untuk ikut denganku atau memaksamu meninggalkan Hoya sebagai appamu.” Tuturku. Dan kulihat dia menangis lagi.

“gomawo appa..” ucapnya sambil memelukku. Aku menyambut pelukan putriku dengan senang hati.

“tapi appa mohon sekali-sekali kau juga harus menginap dirumah appa ne?”

“akan aku usahakan appa.” Jawabnya, aku tersenyum bahagia saat ini. terimakasih Tuhan.

Author POV

Tanpa mereka ketahui,Hoya yang sekarang duduk di kursi tunggu depan kamar rawat Yoonjoo. sekarang tersenyum mengetahui Yoonjoo sudah bisa memaafkan Sunggyu dan mau menerima Sunggyu sebagai appanya. Tapi disisi lain dia juga merasa bahwa Sunggyu sudah mengambil anaknya darinya.

Tak lama kemudian Sunggyu keluar dari kamar rawat Yoonjoo dan agak terkaget mengetahui Hoya sudah berada di sana. Sunggyu pun duduk di samping Hoya duduk. Dan mereka sama-sama diam untuk beberapa saat.

“gomawo Hoya,jeogmal gomawo..” ucap Sunggyu pada Hoya.

“untuk?” tanya Hoya.

“sudah menjadi figur seorang ayah bagi Yoonjoo saat aku tidak bisa memberikan itu untuknya.tanpamu Yoonjoo pasti akan menderita karena tidak ada ayah yang menjaganya,menyayanginya dan melindunginya. Dan dia pasti tidak akan tau bagaimana rasanya punya ayah.” Terang Sunggyu. Hoya tersenyum.

“aku sudah bilang padamu aku sudah menganggap janin yang ada di rahim Hyowon adalah anakku saat aku memutuskan untuk menikahi Hyowon. Jadi sudah sewajarnya aku bersikap seperti itu Sunggyu.” Jawab Hoya sambil tersenyum tentunya.

“gomawo untukmu juga Kim Sunggyu-ssi.” Sambung Hoya. Sunggyu mentap Hoya tanda tidak mengerti maksudnya.

Hoya terkekeh pelan lalu menjawab “karena dulu kau sudah meninggalkan Hyowon. Kalau kau tidak meninggalkan Hyowon,maka selamanya cintaku akan bertepuk sebelah tangan dan aku tidak akan pernah bisa menikah denga Hyowon dan membangun keluarga kecilku dengan Hyowon.”

“mmmm.. kau tau aku kaget saat aku tau orang yang menikahi Hyowon adalah kau Hoya. Dulu yang aku tau kau adalah sahabat Hyowon yang cupu dan kutu buku yang kupikir lemah. Hehehe. Tapi lihatlah kau saat ini. kau berubah Hoya,kau adalah ayah yang hebat untuk anak-anakmu,suami yang hebat untu Hyowon dan kau juga seorang direktur yang hebat dan kau menjadi gentleman,mengakui sesuatu yang bukan perbuatanmu dan kau lihat aku yang pecundang,berani berbuat tapi tidak bertanggung jawab.hahaha.” Sunggyu mengakiri ucapanya dengan tawa. Hoyapun ikut tersenyum.

“roda kehidupan itu berputar Sunggyu-ssi. Kita hidup untuk berubah,membuat kesalahan dan memperbaiki kesalahan itu. Seperti kau saat ini.” jawab Hoya.

“hahahaha. Sekali lagi gomawo Hoya. Dan aku mohon sekali-sekali ijinkan Yoonjoo menginap di rumahku.” Pinta Sunggyu.

“tentu Sunggyu,kau juga punya hak. Tapi kita kembalikan pada Yoonjoo semua. Karena dia yang menjalani kehidupannya.” Ucap Hoya.

“kau benar lagi. Kalau begitu aku permisi. Sampai jumpa.” pamit Sunggyu lalu beranjak pergi meninggalkan Hoya.

Hoya langsung berdiri dan segera masuk untuk menemui Yoonjoo. saat Hoya masuk,Hoya melihat Yoonjoo sedang meliaht TV sambil tertawa sendiri.

Hoya POV

Saat aku membuka pintu kulihat dia tertawa sambil melihat TV. Kulihat wajahnya sudah berubah ceria dan sepertinya dia sudah melepaskan beban berat yang dia pikul. Saat aku sudah berada di dekatnya dia mengalihkan pandangan dari TV kearahku.

“appa kenapa kau lama?” Katanya padaku dengan nada manjanya. Aku segera duduk di samping tempat tidurnya.

“benarkah? Tapi appa perhatikan kau sedang bahgia. Ada apa ceritakan pada appa.” Ujarku.

“mmmm.. aku akan cerita kalau appa mau tidur sambil memelukku seperti saat aku masih kecil dulu. Otthe?” katanya. Aku tersenyum mendengarnya berkata seperti itu. Memang waktu masih kecil aku kerap mendengarnya bercerita sambil tidur memeluknya dan lama-lama dia yang akan tertidur dengan sendirinya.

“berapa umurmu ha?” godaku. “kau tidak malu pada appa?”

“kenapa aku mesti malu dengan appa sendiri juga. Isshhhh appa.” Katanya sambil menekuk wajahnya.

“baiklah jika itu keinginan putri appa yang manja ini.” kataku sambil berdiri dan naik keranjangnya lalu aku berbaring di sampingnya dan dia langsung merapatkan padaku. Benar-benar tidak berubah juga kebiasaannya.

“akuu…. Sudah memutuskan untuk memaafkanya appa.” Katanya. Kulihat dia mulai memejamkan matanya. Aku mengelus rambutnya.

“mmmm.. appa tau itu. Kau sudah melakukan tindakan yang benar sayang.” Ujarku membenarkan sikapnya yang mau membuka hatinya itu.

“tapi,dia tidak akan pernah bisa menggantikan posisimu appa.” Katanya lagi.

“appa juga tau itu.” Kataku sambil tersenyum mengetahui posisiku tidak akan pernah tergantikan untuknya.

“appa harap kau selau seperti ini,selalu bisa berfikir dewasa karena semakin hari kau juga semakin dewasa. Kau mengerti sayang?” tuturku. Tapi aku tidak mendapat jawaban. Saat kulihat ternyata dia sudah berlayar ke alam mimpinya. Aku tersenyum.

“jaljayo Lee Yoonjoo. mimpi indah chagi.” Ucapku lalu mengecup puncak kepalanya. Dan aku ikut memejamkan mata juga.

Hyowon POV

Saat memasuki kamar rawat Yoonjoo aku tersenyum melihat mereka tidur dengan posisi seperti itu. Wajah mereka begitu damai. Aku tersenyum,aku berjalan mendekati ranjang Yoonjoo dan membangunkan Hoya oppa.

“oppa.. sudah pagi bangunlah.” Ujarku tapi tidak mendapat respon. Apakah dia terlalu lelah sehingga tidur senyenyak ini. kalau Yoonjoo memang hobinya tidur.

Aku menyentuh pipinya,mmm suamiku memang benar-benar tampan. Aku tersenyum sendiri seperti orang gila karena bangga pada suamiku. Aku mendekatkan kepalaku ke telinganya. Dan berbisik.

“oppa… ireona… sudah pagi.. ireona oppa..” bisikku.

“nggghhhh..” dia mengerang. Dan mulai membuka matanya sedikit. Lalu menutup matanya lagi.

“oppa… ireona… ini sudah siang.. kau tidak ke kantor?” kataku di telinganya lagi.

“ngghhh.. give me a morning kiss first..” ucapnya dengan mata yang tetap terpejam. Aku tersenyum,ya ampun apa dia tidak sadar anaknya tidur dipelukannya.

“wake up now oppa… or you’ll be late to work?” tolakku.

“I won’t wake up if you not giving me a kiss.” Katanya lagi tetap dengan mata yang terpejam. Kau tau meski anakmu itu tertidur aku malu oppa.

Aku mengecup pipinya cepat.

“no…no… not there. In here.” Katanya dengan mata tetap terpejam sambil menunjuk bibirnya,aku merasa wajahku memanas. Oppa kau membuatku gila.

Kalau aku tidak melakukannya dia akan terlambat ke kantor ini sudah siang. Maka aku segera mengecut bibirnya,tapi dia menahan kepalaku.dan memperdalam ciumannya. Mau tak mau aku membalas ciumannya#STOPPP author gak kuat nulisnya.hehehe

Kami  yang larut dalam hot morning kiss,sampai…..

“ekhemm… kalian tidak malu dengan anak kalian yang sudah mendekati dewasa ini?” suara Yoonjoo menginterupsi. Aku langsung mendorong Hoya oppa. aku menundukkan kepalaku malu,meski dia anakku,benar katanya dia sudah mendekati dewasa.

“seharusnya kau tetap berpura-pura tidur Yoon-ah.hahaha kau mengganggu aktifitas orang tuamu.” kata Hoya oppa sambil tertawa.

“oppa….. cepat bangun atau kau akan terlambat bukankah kau ada meeting hari ini? aku sudah membawakan bajumu dan juga berkasmu hari ini. cepat bangun dan mandi oppa.” suruhku kalau di biarkan aku yang akan mati.

“hehhh…ne~~ aku bangun sekarang.” Akhirnya di mau bangun juga,dan beranjak bangun dari ranjang Yoonjoo dan menuju kamar mandi.

“kalian berdua benar-benar orangtua yang hot eomma.” Ujar Yoonjoo tiba-tiba.

“yakkkk…. Lupakan kejadian tadi Yoon-ah.” kataku malu. Kulihat dia terkikik.

Siangnya#still Hyowon POV

“Yoon,eomma mau menjeput si kembar dulu ne? kau tidak apa-apakan eomma tinggal sendiri?” tanyaku pada.

“ne eomma. Aku juga kangen dengan si kembar. Aku ingin cepat meninggalkan rumahsakit eomma.” Jawabnya.

“nanti eomma akan menanyakan pada dokter Jang apakah kau sudah boleh pulang atau belum. Otthe?” aku menjawab keluhannya. Dia menganggukkan kepanya.

“eomma pergi dulu ne annyeong.” Pamitku padanya.

Saat aku baru menutup pintu,aku agak kaget melihat Sunggyu datang.

“annyeong Hyowon.” Sapanya dengan senyum diwajahnya.

“annyeong.” Jawabku dengan senyum juga.

“kau mau pulang?”tanyanya padaku.

“seperti yang kau lihat.” Jawabku.

“mmm. Boleh meminta waktumu sebentar?” tanyanya sambil mengajakku duduk di kursi tunggu depan kamar rawat itu.

 Sebagai persetujuan aku ikut duduk di sampingnya.

“aku ingin meminta maaf padamu atas semua yang aku lakukan selama ini padamu Hyowon.” Ujarnya.”aku tidak tau seberapa sakit kau karena aku,tapi aku mohon maafkan aku.” Sambungnya.

Aku tersenyum mendengar itu,aku ingin tidak memaafkannya tapi apalah guna benci pada diri kita. Sebenarnya aku sudah memutuskan memaafkannya sejak Yoonjoo lahir. Tidak ada alasan untuk tidak memaafkannya karena semua sudah terjadi.

“kau tau oppa. aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku pikir tidak ada gunanya aku membencimu dan menyalahkanmu karena semua sudah terlanjur terjadi.” Jawabku.” Dan kupikir,karena kau meninggalkanku dulu sekarang aku bisa mendapatkan kebahagiaanku.”sambung sambil tersenyum.

“gomawo Hyowon,sebenarnya aku merasa malu untuk minta maaf padamu tapi aku tidak bisa berlari terus dari kenyataan.. gomawo sudah mengijimkanku ikut menyayangi Yoonjoo.” katanya.

“hehe cheonmaneyo… kau juga punya hak atas Yoonjoo oppa. aku juga tidak berhak memisahkan kalian. Walau bagaimanapun dia adalah anakmu juga.” Kataku. Kulihat dia tersenyum.

“gomawo Kim anni Lee Hyowon.” Katanya lagi padaku. Aku menganggukkan kepalaku.

“harusnya Yoonjoo bermarga Kim ya? Tapi karena kebodohannku dia diambil orang.” Katanya lagi sambil terkekeh.

“ya benar. Tanpa seseorang bermarga Lee dia akan menjadi anak yang tidak akan mendapatkan figur ayah yang baik dan menyayanginya.” Jawabku. Dan kamipun sama-sama tertawa. “mmm.aku permisi dulu,aku harus menjemput putraku di rumah ibuku. Permisi. Annyeong.” Pamitku dan segera berdiri.

“ne annyeong.” Jawabnya.

“dia sendiri di dalam sebaiknya kau temani dia dulu.” Kataku sebelum pergi. Sunggyu menganggukkan kepalanya.

Aku pikir semua sudah kembali normal. Entah kenapa beban dihatiku sekarang terasa terangkat. Aku tidak lagi hidup dalam kebohongan,ketakutan dan rasa bersalah.  Aku harap semua hidupku akan semakin berharga dan semakin menyenangkan mulai sekarang.

8 mounth letter

“na waseo.” Teriak Yoonjoo saat memasuki rumahnya, lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil minum karena di luar cukup panas,meski ini sudah sore. Dia sudah bisa menjalani aktifitas seperti biasa sekarang karena sudah sembuh dari cedera yang pernah di alaminya.

“kau sudah pulang?” tanya Hyowon pada Yoonjoo.

“ne~~,seperti yang eomma lihat. Dimana si kembar eomma?” tanya Yoonjoo.

“mereka baru saja tidur,kau tau hari ini eomma di buat kewalahan oleh dua adikmu itu. Hehhh.” Keluh Hyowon.

“itukan wajar mereka sudah bisa berlari kesana-kemari,hahaha.” Jawab Yoonjoo.

“kau benar,sejak kapan anak eomma ini bisa berfikir dewasa.mmm?” tanya Hyowon.

“eomma aku kan……”

Drtttt..drttt…drrtt… ucapan Yoonjoo terpotong oleh getar ponselnya. Dengan segera mengeluarkan ponsel dari sakunya.

“yeobseo.. .. appa waeyo?” jawabnya setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

“ ………..”

“ne,aku akan segera kesana. Tunggu aku 20 menit lagi..”

“……….”

“bye..” Yoonjoo mengakhiri telponnya.

“nugu?” tanya Hyowon.

“Kim appa,dia ingin aku makan malam di rumahnya eomma.” Jawab Yoonjoo. Yang di tanggapi O oleh Hyowon.

“aku mandi dulu eomma.” pamit Yoonjoo lalu meninggalkan Hyowon yang sedang memasak di dapur.

Hyowon merasa sangat bahagia dengan hidupnya saat ini. Tidak ada lagi yang harus di kawatirkannya. Dia tidak hidup dalam kebohongan lagi,dia bisa melihat anaknya kembali tersenyum seperti dulu. Hyowon tersenyum sendiri di dapur. Tak berapa lama kemudian Yoonjoo datang mendekati Hyowon.

“aku berangkat dulu eomma. Annyeong.” Pamit Yoonjoo sambil mengecup pipi Hyowon.

“hati-hati di jalan sayang. “ kata Hyowon sambil tersenyum.


Tak berapa lama setelah Yoonjoo pergi. Hyowon tetap larut dalam pemikirannya sambil melanjutkan memasak makan malam untuk keluarganya.

“yak,, eomma kenapa eomma tersenyum sendiri sie?” sebuah suara mengagetkan Hyowon yang sedang asyik memasak untuk makan malam.

“Eunsoo-ah jangan mengagetkan eomma dong sayang. kenapa kau tidak mengucapakan salam ha?” protes Hyowon.

“aku sudah mengucapakan salam eomma… eomma saja yang terlalu asyik memasak sambil melamunkan appa jadi tidak mendengarku. Tenang saja appa tidak akan selingkuh dengan sekretarisnya aku jamin itu eomma. Sebentar lagi appa juga akan pulang.” Jawab Eunsoo sambil berlari meninggalkan Hyowon.

“yakk,, siapa yang mengajarimu seperti itu.” Teriak Hyowon. “dasar anak itu.” Gumam Hyowon sambil tersenyum. Lalu meneruskan kegiatan memasaknya.

Hyowon POV

“na waseo.” Kudengar Hoya oppa mengucapkan salam.  Aku langsung berlari untuk menyambut kedatangannya.

“oppa..” panggilku sambil mendekatinya dan mengambil tas dari tangannya.

“annyeong sayang.” sapanya lalu mencium bibirku sekilas dan kemudian dia melongarkan dasinya.

“kok sepi? Kemana Yoonjoo,Eunsoo dan si kembar chagi?” tanyanya sambil mendudukan diri di kursi ruang  makan lalu meminum air yang telah aku siapkan.

“Yoonjoo pergi ke rumah Sunggyu oppa,Eunsoo mungkin sedang dikamarnya berskype ria dengan Sungyeol,dan si kembar sedang tidur. “ jelasku panjang lebar.”kau mandilah dulu lalu kita segera makan malam,jangan terlalu berisik nanti si kembar bangun sementara aku belum selesai memasak. Dan setelah oppa selesai panggilkan Eunsoo sekalian.” Kataku lagi. Kudengar Hoya oppa terkekeh.

“siap yang mulya ratu.” Jawabnya. Lalu meninggalkan dapur. Aku terkekeh juga mendengarnya mengucapkan kalimat itu.

Setelah makan malam kami berkumpul di ruang keluarga,Yoonjoo yang baru saja pulang juga langsung duduk disamping  kiri Hoya oppa,dan memeluknya seperti yang di lakukan Eunsoo disisi kanannya. Aku tersenyum melihat itu. Kami sedang melihat sebuah film. Hyung yang sudah tidur di pangkuanku sementara Hyun masih duduk di karpet depanku sambil bermain.

Meski sekarang Yoonjoo sudah mengakui Sunggyu sebagai appa kandungnya dan mau menerima Sunggyu tapi dia tidak akan mau berada jauh dari Hoya oppa. Dan dia bilang padaku tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Hoya oppa di hatinya. Aku tersenyum melihat mereka.

“appa, apa yang mebuatmu jatuh cinta pada eomma?” tanya Yoonjoo pada Hoya oppa.

“mmm,, apa ya?” jawab Hoya oppa.

“yak,appa memang ada ya yang lupa kenapa seseorang mencintai seseorang.” Ucap Eunsoo. “ ayolah appa ceritakan pada kami.”

“aku jatuh cinta pada eomma kalian sejak kami pertama bertemu waktu appa baru pindah dari Busan ke Seoul. Eomma kalian adalah teman pertama appa waktu appa baru pindah.” Jelas Hoya oppa.”hanya eomma kalian yang mau mengajak appa berkenalan lebih dulu. Dan sejak itu appa sudah jatuh cinta pada eomma kalian.“

“mereka tidak mengajak kau berkenalan lebih dulu karena penampilanmu yang aneh oppa.” sahutku. Aku tidak menyangka juga dia menyukaiku sejak saat itu,oppa bodohnya aku tidak menyukaimu sejak dulu.

“eh,aneh tapi kau mau berteman denganku dulu waktu itu.” Jawab Hoya oppa.

“entahlah karena aku merasa oppa adalah orang yang baik dan feelingku tidak salah.” Jawabku.

“jadi,apa yang mebuat appa jatuh cinta pada eomma?” tanya Eunsoo tidak sabar.

“sikap baik eommamu dan kecantikan eommamu.hehehe.” jawab Hoya oppa.

“hehh.. tidak seru.” Kata Eunsoo. Anak itu aku tau dia hanya sedang menggoda kami. “aku mau tidur dulu appa eomma eonni. Bye bye Hyun Hyung.” Katanya sambil berdiri.

“kalau kau tidur itu artinya tidak ada saling berbalas pesan dengan seseorang ya kan Eunsoo.” Ucapku. Dia menghentikan langkahnya.

“eomma..” lalu berlari ke lantai 2. Kami semua tertawa.

“aku juga mau tidur eomma appa.” Kata Yoonjoo kemudian bangkit berdiri dari duduknya. Mencium pipi Hoya oppa,kemudian pipiku dan pipi Hyung yang tidur di pelukannku.

“hey,Hyun kau tidak ngantuk eo? Lihatlah Hyungmu dia sudah terbang ke alam mimpi dari tadi.” Katanya sambil berjongkok di depan Hyun dan mencubit pipi Hyun.

“anni ….. unnnaa…” jawab Hyun yang sudah mulai bisa berbicara dan mengerti jika dia jak bicara.

“mmmm..kau makin lucu,nunna makin sayang padamu.” Katanya lagi sambil mencium bibir Hyun.

“yakk… bagaimana bisa kau melakukan itu pada adikmu? Kau mengambil first kiss adikmu eo?” ucapku pada Yoonjoo sambil melototkan mataku.

“hehehehe…. Pisss eomma..” katanya sambil membentuk V dengan 2 jarinya,lalu berlari meninggalkan kami. Hoya oppa terkekeh

“itu tak terhitung chagi,mereka saudara.” Ucap Hoya oppa lalu terkekeh lagi.

“oppa…..” ujarku.

Setelah menidurkan Hyun juga dan meletakkannya di box bayinya yang bersebelahan dengan Hyung. Aku kembali ke kamarku. Saat aku aku membuka pintu kamar kulihat Hoya oppa berdiri balkon kamar,aku segera menghampirinya dan memeluknya dari belakang. Dia agak kaget dengan kedatanganku.

“kau sedang memikirkan apa oppa?” tanyaku.

Kudengar dia terkekeh pelan lalu menjawab “aku sedang memikirkan betapa bahagianya aku karena memilikimu.”

Aku membenamban wajahku di punggungnya “aku juga bahagia bisa memilikimu oppa. saranghae…” kataku.

Dia membalik tubuhnya “nado saranghae.” Lalu menciumku lembut. Aku bisa merasakan kalau ciumannya penuh dengan cinta.

END


Hiks….hiks..hikss… akhirnya FF saya selesai juga. Gomawo untuk para reader yang setia membaca ff saya. Gomawo untuk Hanahatakeyama Heldy saeng,Bubun Fitri eomma karena kalian FF ini bisa lahir kedunia perFFan. Juga Nia Mena yang sekarang bertranspormasi menjadi Park Seungni udah menenin saya bikin n mensuport saya dalam perjalanan membuat FF. ini adalah FF pertama saya yang bisa selesai sampai  end. Sekian dari saya apa bila ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya#bungkuk 90˚
Sampai jumpa di karya saya yang lain…… ^^
BYE-BYE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar