Kamis, 18 April 2013



Annyeong~~~~~~~~~~~~~~~
Lynda_Lkim dashi dorawa with new FF. Ini pernah juga aku post di fb Lynda Lkimkyu InspiritElf
FF ane yang ini kembali terinspirasi dari komen-komen dif b saya sendiri.. hohoho
Karena bingun mau pake nama siapa alhasil memakai nama korea saya sendiri dan pakai nama korea nae dongsaeng. Hohohohoho#kali ini gak bakal ada protes memprotes nama lagi. Hohoho..
Daripada ane ceramah gak jelas mending langsung capz and cuzzz ke story..
Warning typo berselancar di seluruh cerita.
Don’t be a silent readers…
Happy reading~~~~

Author                                  : Lynda_Lkim
Title                                      : My Love Life
Genre                                   : Family,marriage and find by your self
Length                                  : Part 1of?
Rate                                     : PG 15+
Cast                                     : Shin Yoonjo as Kim Yoonjoo
                                              Kim Myungsoo
                                              Park Seungni
                                             And Find By Your Self^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yoonjoo POV

Hidup itu sangat menyakitkan itu. Mungkin itu adalah persepsiku tentang hidup ini. mengapa aku bilang demikian? Karena hidupku sekarang ini harus penuh dengan rasa pura-pura. Aku harus pura-pura bahagia,tersenyum dan mengiklaskan secara bersamaan.

Hai,aku Shin Yoonjoo,setidaknya dulu demikian sebelum seseorang merubah namaku menjadi Kim Yoonjoo. yap,aku sudah menikah. Aku menikah dengan Kim Myungsoo,seseorang yang amat aku cintai,seseorang yang mampu membuat hidupku selalu berwarna. Setidaknya dulu seperti itu sampai kehidupan setelah pernikahanku dimulai.

Kami memang tetap saling mencintai,aku tetap mencintainya,dia tetap mencintaiku. Tapi kupikir semua berubah sejak beberapa bukan lalu.

“chagi-ya..” kurasakan seseorang memelukku dari belakang. Lalu mencium rambutku dari belakang.

“oppa,aku sedang memasak. Don’t do that.” Ucapku. Karena sekarang aku memang sedang memasak.

“kau tidak mengijinkan suamimu ini memelukmu?” ucapnya dengan nada sedih yang di buat-buat. Aku tersenyum lalu membalikkan badanku dan menghadapnya.

“benarkah? Mmm.. apa kau begitu merindukanmu oppa?”tanyaku sambil menyentuh pipinya. Dia tersenyum. Lau mencium bibirku sekilas. Aku tersenyum.

“jja…. Kau tunggu aku di meja makan dulu oppa.” suruhku padaMyungsoo oppa,suamiku. Setelah mencium keningku dia berjalan dan duduk di kursi meja makan.

Dia menatapku sambil tetap tersenyum. Lalu aku melanjutkan acara memasakku.

Setelah makanannya matang aku segera membawa maknannya ke meja. Setelah itu aku langsung melayaninya. Mengambilkan makannan untuknya.

“gomawo chagi.” Katanya.

“cheonma oppa.” jawabku. Lalu aku segera duduk di tempat dudukku. Saat Myungsoo oppa akan menyuapkan semdok pertama.

Drrtttttttt…ddrrrttttt…

Ponselnya bergetar,kulihat dia melihat layar sekilas dan langsung mengangkatnya.

“yeobseo… wae chagi-ah?” jawabnya. Dan langsung saja aku merasakan sesak di dadaku. Senyum langsung menghilang dari wajahku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar air mataku tidak jatuh di hadapannya.

“……………..”

“aku sedang sarapan sekarang,kau sudah sarapan?” tanyannya.

“…………………”

“kau menungguku? Mmm.. kau makanlah dulu. Nanti aku akan mampir ketempatmu,arasso?”

“…………….”

“tenang saja aku akam mampir,dan kau harus makan dulu. Mengerti?”

“………………….”

“ne,kau harus menjaga………. Uri aegi.” Ucap Myungsoo oppa sambil menatapku saat mengatakan ‘uri aegi’. Aku berusaha menampakan wajah biasa saja meski sebenarnya aku menangis karena semua yang terjadi dalam hidupku.

“………….”

“arra… bye.” Katanya sambil mematikan telponnya. Dia langsung berdiri dan mendekatiku memelukku dari belakang.

“mianhae chagiya.” Ucapnya lirik di telingaku.

“aku bisa mengerti oppa.” jawabku berusaha menyembunyikan getaran di suaraku. “kka… dia menunggumu,aku tau sekarang dia membutuhkan perhatian lebih darimu. Jadi,kkaja temui dia oppa.”

“jeongmal mianhae Yoonjoo-ah. aku terlalu banyak menyakitimu. Mianhae…. Jeongmal mianhae..” dia terus meminta maaf padaku.

“tidak ada yang perlu di maafkan oppa. ini sudah kehendak Tuhan.” Selalu itu yang bisa aku katakan. Walau sebenarnya aku ingin mengatakan kalau aku membenci ini semua,dan mereka menyakitiku.

“mianhae sayang. saranghae.” Katanya lagi. Aku tersenyum getir.

“nado saranghae oppa.” jawabku. ‘ meski kutau cintamu sudah bukan sepenuhnya milikku sekarang oppa’ lanjutku dalam hati.

Dia tetap bertahan dengan posisi memelukku dari belakang. Cukup lama kami terdiam.

“oppa kau harus mampir ketempat Seungni terlebih dulu, kalau kau tidak berangkat sekarang kau akan terlambat.” Interuksiku.

“biarkan sebentar lagi.” Tolaknya.

Aku melepas tangannya yang melingkar di leherku. Dan berdiri dari dudukku. Kemudian aku memeluknya. Dia membalas pelukanku tentu saja.

“oppa,aku tau snagat mencintaiku. aku tau kau tak ingin menyakitiku. Tapi dia lebih membutuhkanmu sekarang.” Ujarku padanya. Dia semakin mengeratkan pelukannya.

“jadi kkaja kau harus berangkat sekarang oppa.” kataku sambil melepas pelukannya.

Dia mendekatkan wajahnya kepadaku dan menciumku lembut bibirku. Sembelum melepaskannya. Dia menangkup kedua tanagnnya di pipiku. Dan menatap langsung kemataku. Aku sebenarnya tidak tahan di tatap tajam olehnya.

Maka, aku melepaskan tangannya di pipiku dan berusaha menghindar darinya. Tapi dia tetap menahanku.

“gomawo chagi.” Katanya. Aku tersenyum lalu memegang tangannya yang di pipiku.

“cheonma oppa. kkaja kau harus berangkat sekarang.” Kataku melepaskan tangannya.

Aku mengambilkan tas kerja dan jasnya. Lalu membantunya memakai jas,membenarkan dasinya. Dan mengantarnya ke pintu.

“aku berangkat dulu chagi.” Katanya menciumku lagi.

“ne oppa. hati-hati di jalan.” Jawabku lalu menyerahkan tasnya. Ak melihatnya msuk ke dalam ferarri merahnya. Dan perlahan ferarri merah itu meninggalkan halaman.

Senyum di wajahku langsung menghilang dan di gantikan dengan wajah sedih dengan airmata yang mengalir deras. Aku terduduk di di balik pintu rumah.

“kenapa…hiks…kenapa ini semua terjadi padaku? Hiks..hiks.” tanyaku entah pada siapa.

Aku tak kuasa membayangkan mereka. Myungsoo oppa sarapan dengan wanita lain memeluk wanita lain,mencium wanita lain. Benar-benar cobaan yang berat untukku. Park Seungni adalah istri kedua Myungsoo oppa. mereka menikah 7bulan yang lalu.

Aku berdiri dan berjalan kembali me ruang makan. Aku melihat makanan yang tadi ku masak tidak sempat di makan tadi.

“arghhhhh…” desisku sambil membuang makanan di tong sampah beserta wadahnya.

“hiks..hiks..” tangisku keras.

“kenapa? Kenapa? Haruskah aku bersifat egois oppa? tapi disi lain aku juga tidak bisa menhan sakit terlalu lama.hiks..hiks… aku harus bagaimana oppa?” tanyaku entah pada siapa lagi.

Berapa lama lagi aku bisa lepas dari semua ini? berapa lama lagi aku bisa menahan ini semua? berapa lama lagi aku bisa menahan sakit yang aku rasakan?

Ya.. Park Seungni adalah istri kedua Myungsoo oppa. Mereka menikah karena di jodohkan. Bagaimana bisa mereka di jodohkan? Itu karena sampai sekarang aku belum bisa memberikan keturunan untuk Myungsoo oppa. sementara mertuaku sangat menginginkan cucu. Aku juga yakin Myungsoo oppa juga menginginkan seorang bayi,tapi aku belum bisa memberikan untuk mereka. Makanya mmertuaku menjodohkan Myungsoo oppa dan Park Seungni.

Kenapa aku merestuinya? Itu karena aku tidak mau egois,mengingat kondisiku saat ini. aku juga ingin Myungsoo oppa dan keluarganya bahagia. Meski aku harus menanggung akibatnya.

“hiks…hiks..hiks… oppa..” tangisku tidak mau berhenti.

Rtttttttttttttt…rrrtttttttttttttt…

Telepon rumahku berbunyi,aku segera bangkin dari dudukku dan menghapus air mataku.

“yeobseo… ..” jawabku dengan suara parau.

“ini eomma sayang.” jawab seseorang di seberang telepon yang ternyata adalah ibu mertuaku.

“ah.. ne eomma.. waeyo?” jawabku sambil berusaha menyembunyikan suaraku yang parau.

“kau habis menagis?” tanya eomma Kim lagi,terdengar nada kawatir disana.

“anni eomma,aku hanya sedikit tidak enak badan.” Jawabku.” Ada apa eomma menelponku?”

“benar sedang tidak enak badan?” tanyanya tidak yakin dengan jawabanku. Aku ingin menangis karena dia begitu memperhatikanku. Karena sejak aku mengijinkan Myungsoo oppa untuk menikah lagi orangtuaku tidak menghubungiku lagi. Mereka sangat menentang keputusanku itu.

“ne~~~,nan gwenchanayo eomma. Ada apa eomma?” tanyaku lagi berusaha mengalihkan topik.

“anniyo. Eomma ingin ke rumahmu sekarang. Eomma menghubungi ponselmu berkali-kali tidak ada jawaban. Kau senggang kan hari ini?” jelas eomma Kim.

“ne~~ aku senggang eomma.” Jawabku. Pikirku aku harus segera memperbaiki wajahku yang berantakan ini. juga dapurku.

“baiklah,eomma akn segera bernagkat kerumahmu. Annyeong.”

“ne. annyeong eomma.” Jawabku lalu menutup teleponnya.

“hehhhh… kau harus bertahan Yoonjoo.” ujarku pada diri sendiri. Lalu aku bergegas membersihkan dapurku berantkan. Lalu aku segera mandi lagi dan membenarkan wajahku yang kusut ini.

Author POV

Setelah berangkat Myungsoo tentu saja mampir ke rumah istri keduanya. Sebenarnya Myungsoo tau kalau Yoonjoo hanya berpura-pura kuat saja. Padahal dia sangat sakit. Tapi disisi lain dia juga menginginkan ini terjadi. Meski dia sangat mencintai Yoonjoo tapi ada sesuatu yang belum bisa di berikan Yoonjoo padanya. Dan dengan wanita inilah Myungsoo akan mendapatkannya sekarang.

TING..TONG..

“ne~~~” jawab seseorang dari dalam apartment. Lalu membukakan pintu tampaklah seorang yeoja dengan wajah lelah dan perut yang menggembung yang menandakan kalau dia sedang hamil.

“oppa…” pekitnya begitu tau yang datang adalah ornag yang sangat dia rindukan. Dan dia langsung menghambur kepelukan Myungsoo.

“hati-hati sayang. kau bisa membahayakannya.” Kata Myungsoo sambil mengelus perut yeoja itu  saat yeoja itu melepas pelukannya.

“ahh… ne,mianhae. Kau tau tak melihatmu sehari saja. Seperti tak melihatmu setahun.” Katanya lucu, myungsoo tersenyum mendengarnya.

“kau sudah pintar merayu rupanya. Siapa yang mengajarimu ha?” tanya Myungsoo sambil berjalan memasuki apartment.

“hehehehe… kau sudah sarapan oppa?” tanyanya pada Myungsoo.

“sudah Seungni-ah.” jawab Myungsoo. Ya, yeoja itu adalah Park Seungni,istri kedua Kim Myungsoo yang sedang hamil  7bulan.

“jinjja?”

“ne,jinjja. Kau sudah makan tadi?” tanya Myungsoo balik.

“sudah oppa,kau taukan aku cepat lapar sekarang ini.” kata Seungni sambil mengelus perutnya yang membuncit.

Myungsoo tersenyum lalu ikut mengelus perut buncit Seungni. Meski Myungsoo mencintai seungni juga tapi cintanya pada Yoonjoo tetap lebih besar.

“oppa.. lihat dia bergerak.” Ucap Seungni bahagia saat di rasakan bayi yang di dalam perutnya bergerak saat perutnya di sentuh Myungsoo.

“mmm.. kau benar” jawab Myungsoo. Lalu mendekatkan kepalanya ke perut Seungni.

“annyeong aegi-ya. Kau senang appa datang? Mmm.. appa tau kau senang.. kau jangan nakal ne di dalam sana.. appa mau pergi bekerja dulu.. dan jaga eommamu baik-baik ne~~~” ucap Myungsoo pada sang bayi di dalam perut.

“ne appa.” Jawab Seungni menirukan suara bayi. Lalu mereka berdua tertawa bersama.

Drttttttt…drtttttt

Myungsoo segera mengeluarkan ponsel dari sakunya,lalu melihat layar hp dan langsung mengangkatnya.

“ne,eomma waeyo?” jawab Myungsoo.

“kau sudah berangkat?” tanya eomma Myungsoo pada Myungsoo.

“sudah eomma. Waeyo?” tanya Myungsoo balik.

“eomma,baru saja menelpon Yoonjoo. suaranya terdengar habis menangis. Ada apa Myungie?”

“ne~~? Eomma serius? Dia menagis?” tanya Myungsoo balik. Sekarang dia sangat khawatir dengan Yoonjoo.

“kau dimana sekarang?” tanya eomma Myungsoo balik tanpa menjawab pertanyaan Myungsoo.

“akuu……. Masih di rumah Seungni.” Jawab Myungsoo.” Aku pulang dan melihat keadaanya sekarang eomma.” Lanut Myungsoo. Seungni yang sudah bisa menebak siapa yang dibicarakan hanya bisa diam dan menunggu.

“eomma..akan kerumah kalian. Kau urusi saja Seungni,dia juga sedang membutuhkanmu sekarang. Kau jangan khawatirkan Yoonjoo dulu. Dan eomma sudah bilang padamu untuk bisa menjaga perasaan Yoonjoo,apa kau tidak melakukannya,ha?” ceramah eomma Myungsoo.

“ne eomma.”

“ya sudah. Annyeong.” Eomma Myungsoo lalu mematikan teleponnya.

“hehhhhh...” Myungsoo menghela nafas.

“waeyo oppa?” tanya Seungni,tapi Myungsoo hanya diam. Pikirannya sedang jauh ke Yoonjoo sekarang ini.”Yoonjoo eonni?” tanya Seungni dan sukses mendapat perhatian dari Myungsoo.

“ada apa dengannya oppa?” tanya Seungni pada Myungsoo.

“anni,dia tidak apa-apa. Kau tenanglah. Oke? Ingat uri aegi ada di dalam sini.” Ujar Myungsoo.

“tapi oppa……”

“tenanglah. Semua baik-baik saja?” Myungsoo menenangkan Seungni dengan memeluknya.

“oppa,ayo kita ke deparment store?” ajak seungni tiba-tiba.”aku ingin membeli beberapa keperluan bayi oppa.hehehe”

Myungsoo menatap  Seungni aneh,karena moodnya yang selalu cepat berubah.

“ayolah oppa..” rengek Seungni dengan puppy eyes.

“ne.,baiklah hari ini aku akan membolos dari kantor.mmm” jawab Myungsoo sambil tersenyum.

“yes,,aku ganti baju dulu oppa.” jawab Seungni sambil meninggalkan Myungsoo.”ahhh,oppa kau juga harus ganti baju jangan memakai baju seformal itu.hihihi” suruh Seungni.

Myungsoo tersenyum ,tapi pikirannya tetap melayang jauh dari sini. Myungsoo sangat mencintai Yoonjoo tapi disisi lain dia juga mencintai Seungni dan calon bayinya.

Yoonjoo POV

“eomma,,kau tau kita sudah menghabiskan banyak uang untuk semua ini.” ujarku pada ibu mertuaku yang seorang shopping holic ini. karena mengikutinya berbelanja aku yakin kakiku pasti lecet karena terlalu lama memaki hak tinggi.

“ayolah sayang. uang appamu dan uang Myungsoo tidak akan habis hanya dengan kita berbelanja hari ini.” jawab eomma. Ya ampun. Aku juga suka belanja tapi ibu mertuaku ini lebih gila.

“ahhh… lihat itu,eomma ingin membelikanmu  blezer itu. Ayo kita kesana.” Ucap eomma langsung menarik tanganku tanpa menunggu persetujuanku.

“eommaaaa….”

“lihat oppa itu….” Aku mendengar suara yang tidak asing bagiku. Lalu saat aku menoleh.

DEG

Jantungku seolah berhenti berdetak  dan rasa sesak menusuk langsung ke jantungku. Bisa kurasakan  mataku memanas dan kurasakan pipiku memanas.

“baguskan oppa?”

“hahaha.. kau benar chagi,kau memang pintar.” Sekarang kulihat Myungsoo menjawil hidungnya sambil tertawa.

“Yoon-ah…. kenapa melihat apa? Kenapa kau berdiri disitu sayang?” kudengar eomma memanggilku. Dan saat itu juga Myungsoo oppa menoleh ke arahku.

Seolah dunia terasa berhenti saat aku menatapnya dan dia menatapku. Semua seperti slow motion. Wajahnya mengisyaratkan kekagetan,keterkejutan dan rasa bersalah. Tanpa kusadari airmataku semakin tak terbendung lagi.

Sekarang seungni juga menatapku wajahnya tak jauh beda dengan wajah Myungsoo oppa.

“Yoon-ah,kena…… Myungsoo,Seungni?” ucap eomma kaget. Aku langung menghapus airmaku.

“eomma.” Seru Myungsoo dan Seungni bersama. Mungkin mereka kaget karena eomma bersamaku.

Myungsoo oppa tetap manatapku,dari sorot matanya dia mengisyaratkan meminta maaf. Aku tidak boleh seperti ini. kau harus kuat Yoon. Ucapku pada diri sendiri.

“Annyeong eomma,eonni” Sapa Seungni pada eomma Kim.

“annyeong Seungni-ah.”eomma menjawab. Sementara aku hanya menundukkn badanku sedikit. Dan berusaha tersenyum.

“sedang apa kau disini Seungni? Kau seharusnya istirahat dirumah, ingat kandunganmu.” Ucap eomma yang semakin membuatku ingin kembali menjatuhkan airmataku.

“anni eomma. Aku ingin membeli beberapa keperluan untuk aegi. Hehehe.mian membuat Myungsoo oppa membolos dari kantor.” Jawab Seungni enteng. Kenapa dia bisa mengucapkan itu dnegan entengnya padahal aku ada disini? Tanyaku dalam hati. Dan bisa kurasakan saat dia menyebut aegi membuat dadaku semakin sesak.

“kau harus hati-hati sayang. benarkah Yoon?” Tanya eomma padaku.” Ah,eomma ingin membeli sesuatu dengan Yoonjoo tadi.” Bisa kurasakan eomma berusaha mengalihkan pembicaraan. Mungkin eomma sudah menyadari perubahan ekspresiku.

Aku berusaha tersenyum “ bagaimana kalau kita pergi bersama saja?” usulku. Meski dengan hati yang berasa di cabik-cabik tapi aku juga tidak boleh egois. Aku tidak mau membahayakan kandungannya. Karena itu kebahagiaan Myungsoo oppa. dan aku juga pernah membaca kalau wanita hamil emosinya harus dijaga.

Kulihat eomma menatapku terkejut.

“eh,eonni tidak apa-apakah?” tanyanya ragu padaku.

“tentu kenapa tidak? Kan jarang kita bisa pergi bersama-sama. Benarkan eomma?” jawabku.

“i..iiya sayang.” jawab eomma.

Tiba-tiba Seungni mengelus perut buncitnya dan berkata “sayang,kau dengar kita akan jalan-jalan dengan halmonie dan Yoonjoo eomma. Kau senang kan?”

“hemm.. dia bergerak eomma eonni. Lihatlah.” Katanya sambil membawa tanganku ke perutnya. Dan bisa kurasakan bayi di dalam perutnya bergerak merespon sentuhan tanganku. Aku tetap berusaha tersenyum.

“annyeong,aegi.. kelihatannya kau sehat did lam sana. Aku harap kau tumbuh dengan sehat di dalam sana. ………. Kami semua menanti kelahiranmu sayang.” kataku pada perut buncit Seungni. Aku berharap aku bisa cepat pergi dari sini dan menangis sepuas hatiku.

“ne,Yoonjoo eomma. Tunggulah aku 2 bulan lagi.” Jawab Seungni menirukan suara bayi. Aku membelalakan mataku,tapi segera mengontrol ekspresiku lagi dan kembali tersenyum.

Aku melirik ke arah Myungsoo oppa yang menatapku tajam. Aku tau apa yang dia pikirkan saat ini. tspi aku tidak mempedulikannya. Meski aku sangat sakit sekarang tapi aku tetap tidak boleh egois.

“benarkah dia bergerak? Eomma juga ingin memegangnya.” Kata eomma. Ya Tuhan tolong aku,sampai kapan aku harus memakai topeng ini.

Tiba-tiba kurasakan tanganku di tarik oleh Myungsoo oppa. kurasakan cengkeraman tangannya begitu erat di pergelangan tanganku. Aku tau dia sedang menahan emosi sekarang.

“eomma,Seungni-ah. aku ingat aku harus membeli sesuatu. Kalian berbelanjalah dulu.nanti kami akan menghampiri kalian lagi.” Ucapnya pada eomma dan Seungni. Dengan nada halus dan yang sangat hati-hati. Kuyakin dia tidak mau Seungni berfikir macam-macam.

“eh, apa itu oppa?” Tanya Seungni.

“mmm..nanti aku akan memberitahumu kalau sudah mendapatkan barangnya.” Jawab Myungsoo dengan senyumnya.

“ne~~~.” Jawab Seungni. Apakah dia juga menyadari posisi canggung ini? aku tidak tau.

Lalu Myungsoo oppa langsung menarikku meninggalkan mereka berdua dengan tergesa. Aku hanya diam sambil mengikutinya kemanapun dia mengajakku. Dia mengajakku ke arah parkiran ternyata.

Setelah sampai parkiran dia melepaskan tangannya lalu langsung memelukku. Aku pun balas memeluknya. Dan langsung saja air mataku jatuh dan terbendung lagi.

“manangislah. Aku tau kau sudah menahannya.” Ujarnya. Tangisku semakin keras.

“mianhae Yoon.. jeongmal mianhae.. aku sudah menyakitimu. Kalau aku tau akhirnya akan seperti ini aku tidak akan menerima permintaanmu untuk menerima perjodohan itu. Jeomal mioanhae..” katanya sambil mencium puncak kepalaku.

Cukup lama kami terdiam di posisi seperti ini.

TBC~~~~~~~~~~~~~~~

Hiks…hiks… nasib ane yang malang… hehehehe hanya di cerita malangnya…
Give me RCL… ceritanya nyangkut apa tidak..
Gomawo udah mampir baca FF ane#bungkuk 90˚
hehehehe

Minggu, 24 Maret 2013

Family Relation (Part 7)


Annyeong yeorobun…
Gak kerasa FF saya udah end di part ini. part ini mengalami beberapa kali perombakan. Karena menurut saya ending itu adalah bagian yang paling sulit sekali. Jadi,apabila endingnya kurang mengena saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.. daripada berlama-lama langsung ke cerita yuk..yakkk..yukkk..

Author                                  :Lynda_Lkim
Title                                      :Family Relation
Genre                                   :Family and find by your self
Length                                  :Part 7END
Rate                                      :PG 15+

Cast                                       : Lee Hyowon
                                Lee Hoya
                                Lee Yoonjoo
                                Lee Eunsoo
                                Lee Hyung Jae
                                Lee Hyun jae
                                and find by your self^^


 “jadi,aku mohon berikan kesempatan padaku untuk memulai dari awal. Aku tau kau sudah punya Hoya sebagai appamu di hatimu,tapi sisakan sedikit ruang untukku. Aku tidak meminta banyak Yoonjoo-ah,aku hanya meminta sedikit saja ruang dihatimu. Aku juga ingin di panggil appa olehmu meskipun itu hanya sekali dalam hidupku.” Ujar Sunggyu. Sementara yoonjoo tetap menatap ke arah TV.

“hanya itu yang ingin kusampaikan. Kalau begitu aku permisi. Cepatlah sembuh dan jaga kesehatanmu. Aku permisi.” Sambil mengelus kepala Yoonjoo,Sunggyu beranjak berdiri dan berjalan ke arah pintu.
“ap….appa.”

Part 7

Sunggyu POV


“ap….appa.”

Aku langsung menghentikan langkahku dan merasakan bahagia yang sangat luar biasa dalam hatiku karena mendengar  satu kata yang keluar dari bibir putriku itu. Butir kristal bening jatuh langsung dari mataku. Dengan segera aku membalikkan badanku dan berjalan kearahnya yang menatapku.

“a.. appa.” Panggilnya lagi padaku. Dengan segera aku mendekatinya dan langsung memeluknya. Kursakan dia menangis dalam pelukannku.

“gomawo….gomawo karena telah memanggilku appa sayang.” Ucapku sambil mengecup puncak kepalanya.

Dan betapa bahagianya aku saat kurasakan dia mulai membalas pelukanku. Akhirnya aku bisa merasakan bagaiman di peluk putriku sendiri. Seandainya aku dulu tidak menyia-nyiakanmu mungkin aku sudah bisa merasakan pelukannmu sejak lama.

“maafkan appa ne? appa berjanji akan memperbaiki semuanya. Appa akan selalu di sampingmu,menyayangimu dan melindungi seperti yang dilakukan Hoya padamu chagi.” Kataku. Terimakasih Hana kau sudah mendukungku untuk tetap menemuinya meski aku tetap di tolaknya. Kau memang yang terbaik. Gomawo Hana,ucapku dalam hati.

“mmmm.. sesak a..ppa.” Katanya tiba-tiba. Aku langsung melepas pelukanku padanya.

“mianhae sayang appa terlalu bahagia hingga memelukmu terlalu keras.” Ujarku bahagia.

“appa..mmm.. meski sekarang aku tau kau adalah appaku tapi……aku mohon jangan pisahkan aku dengan Hoya appa.” Ucapnya.

“tentu saja appa tidak akan memisahkan kalian,meski appa ini appamu tapi sejak kau lahir dia sudah lebih dulu menjadi appamu. Aku tidak punya hak memisahkan kalian. Andaikan tidak ada Hoya kau pasti tidak akan tau bagaimana rasanya punya seorang ayah karena kesalahanku. Jadi,asalkan kau mau memberi appa ruang kecil dihatimu dan kau mau menganggapku fayahmu aku sudah bahagia. Aku tidak akan memaksamu untuk ikut denganku atau memaksamu meninggalkan Hoya sebagai appamu.” Tuturku. Dan kulihat dia menangis lagi.

“gomawo appa..” ucapnya sambil memelukku. Aku menyambut pelukan putriku dengan senang hati.

“tapi appa mohon sekali-sekali kau juga harus menginap dirumah appa ne?”

“akan aku usahakan appa.” Jawabnya, aku tersenyum bahagia saat ini. terimakasih Tuhan.

Author POV

Tanpa mereka ketahui,Hoya yang sekarang duduk di kursi tunggu depan kamar rawat Yoonjoo. sekarang tersenyum mengetahui Yoonjoo sudah bisa memaafkan Sunggyu dan mau menerima Sunggyu sebagai appanya. Tapi disisi lain dia juga merasa bahwa Sunggyu sudah mengambil anaknya darinya.

Tak lama kemudian Sunggyu keluar dari kamar rawat Yoonjoo dan agak terkaget mengetahui Hoya sudah berada di sana. Sunggyu pun duduk di samping Hoya duduk. Dan mereka sama-sama diam untuk beberapa saat.

“gomawo Hoya,jeogmal gomawo..” ucap Sunggyu pada Hoya.

“untuk?” tanya Hoya.

“sudah menjadi figur seorang ayah bagi Yoonjoo saat aku tidak bisa memberikan itu untuknya.tanpamu Yoonjoo pasti akan menderita karena tidak ada ayah yang menjaganya,menyayanginya dan melindunginya. Dan dia pasti tidak akan tau bagaimana rasanya punya ayah.” Terang Sunggyu. Hoya tersenyum.

“aku sudah bilang padamu aku sudah menganggap janin yang ada di rahim Hyowon adalah anakku saat aku memutuskan untuk menikahi Hyowon. Jadi sudah sewajarnya aku bersikap seperti itu Sunggyu.” Jawab Hoya sambil tersenyum tentunya.

“gomawo untukmu juga Kim Sunggyu-ssi.” Sambung Hoya. Sunggyu mentap Hoya tanda tidak mengerti maksudnya.

Hoya terkekeh pelan lalu menjawab “karena dulu kau sudah meninggalkan Hyowon. Kalau kau tidak meninggalkan Hyowon,maka selamanya cintaku akan bertepuk sebelah tangan dan aku tidak akan pernah bisa menikah denga Hyowon dan membangun keluarga kecilku dengan Hyowon.”

“mmmm.. kau tau aku kaget saat aku tau orang yang menikahi Hyowon adalah kau Hoya. Dulu yang aku tau kau adalah sahabat Hyowon yang cupu dan kutu buku yang kupikir lemah. Hehehe. Tapi lihatlah kau saat ini. kau berubah Hoya,kau adalah ayah yang hebat untuk anak-anakmu,suami yang hebat untu Hyowon dan kau juga seorang direktur yang hebat dan kau menjadi gentleman,mengakui sesuatu yang bukan perbuatanmu dan kau lihat aku yang pecundang,berani berbuat tapi tidak bertanggung jawab.hahaha.” Sunggyu mengakiri ucapanya dengan tawa. Hoyapun ikut tersenyum.

“roda kehidupan itu berputar Sunggyu-ssi. Kita hidup untuk berubah,membuat kesalahan dan memperbaiki kesalahan itu. Seperti kau saat ini.” jawab Hoya.

“hahahaha. Sekali lagi gomawo Hoya. Dan aku mohon sekali-sekali ijinkan Yoonjoo menginap di rumahku.” Pinta Sunggyu.

“tentu Sunggyu,kau juga punya hak. Tapi kita kembalikan pada Yoonjoo semua. Karena dia yang menjalani kehidupannya.” Ucap Hoya.

“kau benar lagi. Kalau begitu aku permisi. Sampai jumpa.” pamit Sunggyu lalu beranjak pergi meninggalkan Hoya.

Hoya langsung berdiri dan segera masuk untuk menemui Yoonjoo. saat Hoya masuk,Hoya melihat Yoonjoo sedang meliaht TV sambil tertawa sendiri.

Hoya POV

Saat aku membuka pintu kulihat dia tertawa sambil melihat TV. Kulihat wajahnya sudah berubah ceria dan sepertinya dia sudah melepaskan beban berat yang dia pikul. Saat aku sudah berada di dekatnya dia mengalihkan pandangan dari TV kearahku.

“appa kenapa kau lama?” Katanya padaku dengan nada manjanya. Aku segera duduk di samping tempat tidurnya.

“benarkah? Tapi appa perhatikan kau sedang bahgia. Ada apa ceritakan pada appa.” Ujarku.

“mmmm.. aku akan cerita kalau appa mau tidur sambil memelukku seperti saat aku masih kecil dulu. Otthe?” katanya. Aku tersenyum mendengarnya berkata seperti itu. Memang waktu masih kecil aku kerap mendengarnya bercerita sambil tidur memeluknya dan lama-lama dia yang akan tertidur dengan sendirinya.

“berapa umurmu ha?” godaku. “kau tidak malu pada appa?”

“kenapa aku mesti malu dengan appa sendiri juga. Isshhhh appa.” Katanya sambil menekuk wajahnya.

“baiklah jika itu keinginan putri appa yang manja ini.” kataku sambil berdiri dan naik keranjangnya lalu aku berbaring di sampingnya dan dia langsung merapatkan padaku. Benar-benar tidak berubah juga kebiasaannya.

“akuu…. Sudah memutuskan untuk memaafkanya appa.” Katanya. Kulihat dia mulai memejamkan matanya. Aku mengelus rambutnya.

“mmmm.. appa tau itu. Kau sudah melakukan tindakan yang benar sayang.” Ujarku membenarkan sikapnya yang mau membuka hatinya itu.

“tapi,dia tidak akan pernah bisa menggantikan posisimu appa.” Katanya lagi.

“appa juga tau itu.” Kataku sambil tersenyum mengetahui posisiku tidak akan pernah tergantikan untuknya.

“appa harap kau selau seperti ini,selalu bisa berfikir dewasa karena semakin hari kau juga semakin dewasa. Kau mengerti sayang?” tuturku. Tapi aku tidak mendapat jawaban. Saat kulihat ternyata dia sudah berlayar ke alam mimpinya. Aku tersenyum.

“jaljayo Lee Yoonjoo. mimpi indah chagi.” Ucapku lalu mengecup puncak kepalanya. Dan aku ikut memejamkan mata juga.

Hyowon POV

Saat memasuki kamar rawat Yoonjoo aku tersenyum melihat mereka tidur dengan posisi seperti itu. Wajah mereka begitu damai. Aku tersenyum,aku berjalan mendekati ranjang Yoonjoo dan membangunkan Hoya oppa.

“oppa.. sudah pagi bangunlah.” Ujarku tapi tidak mendapat respon. Apakah dia terlalu lelah sehingga tidur senyenyak ini. kalau Yoonjoo memang hobinya tidur.

Aku menyentuh pipinya,mmm suamiku memang benar-benar tampan. Aku tersenyum sendiri seperti orang gila karena bangga pada suamiku. Aku mendekatkan kepalaku ke telinganya. Dan berbisik.

“oppa… ireona… sudah pagi.. ireona oppa..” bisikku.

“nggghhhh..” dia mengerang. Dan mulai membuka matanya sedikit. Lalu menutup matanya lagi.

“oppa… ireona… ini sudah siang.. kau tidak ke kantor?” kataku di telinganya lagi.

“ngghhh.. give me a morning kiss first..” ucapnya dengan mata yang tetap terpejam. Aku tersenyum,ya ampun apa dia tidak sadar anaknya tidur dipelukannya.

“wake up now oppa… or you’ll be late to work?” tolakku.

“I won’t wake up if you not giving me a kiss.” Katanya lagi tetap dengan mata yang terpejam. Kau tau meski anakmu itu tertidur aku malu oppa.

Aku mengecup pipinya cepat.

“no…no… not there. In here.” Katanya dengan mata tetap terpejam sambil menunjuk bibirnya,aku merasa wajahku memanas. Oppa kau membuatku gila.

Kalau aku tidak melakukannya dia akan terlambat ke kantor ini sudah siang. Maka aku segera mengecut bibirnya,tapi dia menahan kepalaku.dan memperdalam ciumannya. Mau tak mau aku membalas ciumannya#STOPPP author gak kuat nulisnya.hehehe

Kami  yang larut dalam hot morning kiss,sampai…..

“ekhemm… kalian tidak malu dengan anak kalian yang sudah mendekati dewasa ini?” suara Yoonjoo menginterupsi. Aku langsung mendorong Hoya oppa. aku menundukkan kepalaku malu,meski dia anakku,benar katanya dia sudah mendekati dewasa.

“seharusnya kau tetap berpura-pura tidur Yoon-ah.hahaha kau mengganggu aktifitas orang tuamu.” kata Hoya oppa sambil tertawa.

“oppa….. cepat bangun atau kau akan terlambat bukankah kau ada meeting hari ini? aku sudah membawakan bajumu dan juga berkasmu hari ini. cepat bangun dan mandi oppa.” suruhku kalau di biarkan aku yang akan mati.

“hehhh…ne~~ aku bangun sekarang.” Akhirnya di mau bangun juga,dan beranjak bangun dari ranjang Yoonjoo dan menuju kamar mandi.

“kalian berdua benar-benar orangtua yang hot eomma.” Ujar Yoonjoo tiba-tiba.

“yakkkk…. Lupakan kejadian tadi Yoon-ah.” kataku malu. Kulihat dia terkikik.

Siangnya#still Hyowon POV

“Yoon,eomma mau menjeput si kembar dulu ne? kau tidak apa-apakan eomma tinggal sendiri?” tanyaku pada.

“ne eomma. Aku juga kangen dengan si kembar. Aku ingin cepat meninggalkan rumahsakit eomma.” Jawabnya.

“nanti eomma akan menanyakan pada dokter Jang apakah kau sudah boleh pulang atau belum. Otthe?” aku menjawab keluhannya. Dia menganggukkan kepanya.

“eomma pergi dulu ne annyeong.” Pamitku padanya.

Saat aku baru menutup pintu,aku agak kaget melihat Sunggyu datang.

“annyeong Hyowon.” Sapanya dengan senyum diwajahnya.

“annyeong.” Jawabku dengan senyum juga.

“kau mau pulang?”tanyanya padaku.

“seperti yang kau lihat.” Jawabku.

“mmm. Boleh meminta waktumu sebentar?” tanyanya sambil mengajakku duduk di kursi tunggu depan kamar rawat itu.

 Sebagai persetujuan aku ikut duduk di sampingnya.

“aku ingin meminta maaf padamu atas semua yang aku lakukan selama ini padamu Hyowon.” Ujarnya.”aku tidak tau seberapa sakit kau karena aku,tapi aku mohon maafkan aku.” Sambungnya.

Aku tersenyum mendengar itu,aku ingin tidak memaafkannya tapi apalah guna benci pada diri kita. Sebenarnya aku sudah memutuskan memaafkannya sejak Yoonjoo lahir. Tidak ada alasan untuk tidak memaafkannya karena semua sudah terjadi.

“kau tau oppa. aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku pikir tidak ada gunanya aku membencimu dan menyalahkanmu karena semua sudah terlanjur terjadi.” Jawabku.” Dan kupikir,karena kau meninggalkanku dulu sekarang aku bisa mendapatkan kebahagiaanku.”sambung sambil tersenyum.

“gomawo Hyowon,sebenarnya aku merasa malu untuk minta maaf padamu tapi aku tidak bisa berlari terus dari kenyataan.. gomawo sudah mengijimkanku ikut menyayangi Yoonjoo.” katanya.

“hehe cheonmaneyo… kau juga punya hak atas Yoonjoo oppa. aku juga tidak berhak memisahkan kalian. Walau bagaimanapun dia adalah anakmu juga.” Kataku. Kulihat dia tersenyum.

“gomawo Kim anni Lee Hyowon.” Katanya lagi padaku. Aku menganggukkan kepalaku.

“harusnya Yoonjoo bermarga Kim ya? Tapi karena kebodohannku dia diambil orang.” Katanya lagi sambil terkekeh.

“ya benar. Tanpa seseorang bermarga Lee dia akan menjadi anak yang tidak akan mendapatkan figur ayah yang baik dan menyayanginya.” Jawabku. Dan kamipun sama-sama tertawa. “mmm.aku permisi dulu,aku harus menjemput putraku di rumah ibuku. Permisi. Annyeong.” Pamitku dan segera berdiri.

“ne annyeong.” Jawabnya.

“dia sendiri di dalam sebaiknya kau temani dia dulu.” Kataku sebelum pergi. Sunggyu menganggukkan kepalanya.

Aku pikir semua sudah kembali normal. Entah kenapa beban dihatiku sekarang terasa terangkat. Aku tidak lagi hidup dalam kebohongan,ketakutan dan rasa bersalah.  Aku harap semua hidupku akan semakin berharga dan semakin menyenangkan mulai sekarang.

8 mounth letter

“na waseo.” Teriak Yoonjoo saat memasuki rumahnya, lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil minum karena di luar cukup panas,meski ini sudah sore. Dia sudah bisa menjalani aktifitas seperti biasa sekarang karena sudah sembuh dari cedera yang pernah di alaminya.

“kau sudah pulang?” tanya Hyowon pada Yoonjoo.

“ne~~,seperti yang eomma lihat. Dimana si kembar eomma?” tanya Yoonjoo.

“mereka baru saja tidur,kau tau hari ini eomma di buat kewalahan oleh dua adikmu itu. Hehhh.” Keluh Hyowon.

“itukan wajar mereka sudah bisa berlari kesana-kemari,hahaha.” Jawab Yoonjoo.

“kau benar,sejak kapan anak eomma ini bisa berfikir dewasa.mmm?” tanya Hyowon.

“eomma aku kan……”

Drtttt..drttt…drrtt… ucapan Yoonjoo terpotong oleh getar ponselnya. Dengan segera mengeluarkan ponsel dari sakunya.

“yeobseo.. .. appa waeyo?” jawabnya setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

“ ………..”

“ne,aku akan segera kesana. Tunggu aku 20 menit lagi..”

“……….”

“bye..” Yoonjoo mengakhiri telponnya.

“nugu?” tanya Hyowon.

“Kim appa,dia ingin aku makan malam di rumahnya eomma.” Jawab Yoonjoo. Yang di tanggapi O oleh Hyowon.

“aku mandi dulu eomma.” pamit Yoonjoo lalu meninggalkan Hyowon yang sedang memasak di dapur.

Hyowon merasa sangat bahagia dengan hidupnya saat ini. Tidak ada lagi yang harus di kawatirkannya. Dia tidak hidup dalam kebohongan lagi,dia bisa melihat anaknya kembali tersenyum seperti dulu. Hyowon tersenyum sendiri di dapur. Tak berapa lama kemudian Yoonjoo datang mendekati Hyowon.

“aku berangkat dulu eomma. Annyeong.” Pamit Yoonjoo sambil mengecup pipi Hyowon.

“hati-hati di jalan sayang. “ kata Hyowon sambil tersenyum.


Tak berapa lama setelah Yoonjoo pergi. Hyowon tetap larut dalam pemikirannya sambil melanjutkan memasak makan malam untuk keluarganya.

“yak,, eomma kenapa eomma tersenyum sendiri sie?” sebuah suara mengagetkan Hyowon yang sedang asyik memasak untuk makan malam.

“Eunsoo-ah jangan mengagetkan eomma dong sayang. kenapa kau tidak mengucapakan salam ha?” protes Hyowon.

“aku sudah mengucapakan salam eomma… eomma saja yang terlalu asyik memasak sambil melamunkan appa jadi tidak mendengarku. Tenang saja appa tidak akan selingkuh dengan sekretarisnya aku jamin itu eomma. Sebentar lagi appa juga akan pulang.” Jawab Eunsoo sambil berlari meninggalkan Hyowon.

“yakk,, siapa yang mengajarimu seperti itu.” Teriak Hyowon. “dasar anak itu.” Gumam Hyowon sambil tersenyum. Lalu meneruskan kegiatan memasaknya.

Hyowon POV

“na waseo.” Kudengar Hoya oppa mengucapkan salam.  Aku langsung berlari untuk menyambut kedatangannya.

“oppa..” panggilku sambil mendekatinya dan mengambil tas dari tangannya.

“annyeong sayang.” sapanya lalu mencium bibirku sekilas dan kemudian dia melongarkan dasinya.

“kok sepi? Kemana Yoonjoo,Eunsoo dan si kembar chagi?” tanyanya sambil mendudukan diri di kursi ruang  makan lalu meminum air yang telah aku siapkan.

“Yoonjoo pergi ke rumah Sunggyu oppa,Eunsoo mungkin sedang dikamarnya berskype ria dengan Sungyeol,dan si kembar sedang tidur. “ jelasku panjang lebar.”kau mandilah dulu lalu kita segera makan malam,jangan terlalu berisik nanti si kembar bangun sementara aku belum selesai memasak. Dan setelah oppa selesai panggilkan Eunsoo sekalian.” Kataku lagi. Kudengar Hoya oppa terkekeh.

“siap yang mulya ratu.” Jawabnya. Lalu meninggalkan dapur. Aku terkekeh juga mendengarnya mengucapkan kalimat itu.

Setelah makan malam kami berkumpul di ruang keluarga,Yoonjoo yang baru saja pulang juga langsung duduk disamping  kiri Hoya oppa,dan memeluknya seperti yang di lakukan Eunsoo disisi kanannya. Aku tersenyum melihat itu. Kami sedang melihat sebuah film. Hyung yang sudah tidur di pangkuanku sementara Hyun masih duduk di karpet depanku sambil bermain.

Meski sekarang Yoonjoo sudah mengakui Sunggyu sebagai appa kandungnya dan mau menerima Sunggyu tapi dia tidak akan mau berada jauh dari Hoya oppa. Dan dia bilang padaku tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Hoya oppa di hatinya. Aku tersenyum melihat mereka.

“appa, apa yang mebuatmu jatuh cinta pada eomma?” tanya Yoonjoo pada Hoya oppa.

“mmm,, apa ya?” jawab Hoya oppa.

“yak,appa memang ada ya yang lupa kenapa seseorang mencintai seseorang.” Ucap Eunsoo. “ ayolah appa ceritakan pada kami.”

“aku jatuh cinta pada eomma kalian sejak kami pertama bertemu waktu appa baru pindah dari Busan ke Seoul. Eomma kalian adalah teman pertama appa waktu appa baru pindah.” Jelas Hoya oppa.”hanya eomma kalian yang mau mengajak appa berkenalan lebih dulu. Dan sejak itu appa sudah jatuh cinta pada eomma kalian.“

“mereka tidak mengajak kau berkenalan lebih dulu karena penampilanmu yang aneh oppa.” sahutku. Aku tidak menyangka juga dia menyukaiku sejak saat itu,oppa bodohnya aku tidak menyukaimu sejak dulu.

“eh,aneh tapi kau mau berteman denganku dulu waktu itu.” Jawab Hoya oppa.

“entahlah karena aku merasa oppa adalah orang yang baik dan feelingku tidak salah.” Jawabku.

“jadi,apa yang mebuat appa jatuh cinta pada eomma?” tanya Eunsoo tidak sabar.

“sikap baik eommamu dan kecantikan eommamu.hehehe.” jawab Hoya oppa.

“hehh.. tidak seru.” Kata Eunsoo. Anak itu aku tau dia hanya sedang menggoda kami. “aku mau tidur dulu appa eomma eonni. Bye bye Hyun Hyung.” Katanya sambil berdiri.

“kalau kau tidur itu artinya tidak ada saling berbalas pesan dengan seseorang ya kan Eunsoo.” Ucapku. Dia menghentikan langkahnya.

“eomma..” lalu berlari ke lantai 2. Kami semua tertawa.

“aku juga mau tidur eomma appa.” Kata Yoonjoo kemudian bangkit berdiri dari duduknya. Mencium pipi Hoya oppa,kemudian pipiku dan pipi Hyung yang tidur di pelukannku.

“hey,Hyun kau tidak ngantuk eo? Lihatlah Hyungmu dia sudah terbang ke alam mimpi dari tadi.” Katanya sambil berjongkok di depan Hyun dan mencubit pipi Hyun.

“anni ….. unnnaa…” jawab Hyun yang sudah mulai bisa berbicara dan mengerti jika dia jak bicara.

“mmmm..kau makin lucu,nunna makin sayang padamu.” Katanya lagi sambil mencium bibir Hyun.

“yakk… bagaimana bisa kau melakukan itu pada adikmu? Kau mengambil first kiss adikmu eo?” ucapku pada Yoonjoo sambil melototkan mataku.

“hehehehe…. Pisss eomma..” katanya sambil membentuk V dengan 2 jarinya,lalu berlari meninggalkan kami. Hoya oppa terkekeh

“itu tak terhitung chagi,mereka saudara.” Ucap Hoya oppa lalu terkekeh lagi.

“oppa…..” ujarku.

Setelah menidurkan Hyun juga dan meletakkannya di box bayinya yang bersebelahan dengan Hyung. Aku kembali ke kamarku. Saat aku aku membuka pintu kamar kulihat Hoya oppa berdiri balkon kamar,aku segera menghampirinya dan memeluknya dari belakang. Dia agak kaget dengan kedatanganku.

“kau sedang memikirkan apa oppa?” tanyaku.

Kudengar dia terkekeh pelan lalu menjawab “aku sedang memikirkan betapa bahagianya aku karena memilikimu.”

Aku membenamban wajahku di punggungnya “aku juga bahagia bisa memilikimu oppa. saranghae…” kataku.

Dia membalik tubuhnya “nado saranghae.” Lalu menciumku lembut. Aku bisa merasakan kalau ciumannya penuh dengan cinta.

END


Hiks….hiks..hikss… akhirnya FF saya selesai juga. Gomawo untuk para reader yang setia membaca ff saya. Gomawo untuk Hanahatakeyama Heldy saeng,Bubun Fitri eomma karena kalian FF ini bisa lahir kedunia perFFan. Juga Nia Mena yang sekarang bertranspormasi menjadi Park Seungni udah menenin saya bikin n mensuport saya dalam perjalanan membuat FF. ini adalah FF pertama saya yang bisa selesai sampai  end. Sekian dari saya apa bila ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya#bungkuk 90˚
Sampai jumpa di karya saya yang lain…… ^^
BYE-BYE

Family Relation (Part 6)


Annyeong…
I’m back.. I’m back…#dance ala sherlock*nah loh!!kok shinee di bawa-bawa.
Naega kembali with part 6.. bagi yang belum menyediakan tissue harap menyediakan untuk berjaga-jaga apabila di butuhkan sewaktu-waktu. Hihihihi
Tak perlu berlama-lama karena durasi#emang reality show..
Warning typo berterbangan......
Let’s go ke story langsung……………


Author                                 :Lynda_Lkim
Title                                     :Family relation
Genre                                   :Family and find by your self
Length                                 : Part 6of7
Rate                                     :PG 15+
Cast                                     : Lee Hyowon
                                Lee Hoya
                                Lee Yoonjoo
                                Lee Eunsoo
                                Lee Hyung Jae
                                Lee Hyun jae
                                and find by your self^^


“bagaimana keadaan Yoonjoo?” tanya Hana memecah keheningan.

“sudah lumayan membaik beberapa hari lagi dia sudah boleh pulang.”jawab Hana.

“syukurlah kalau kedaannya sudah membaik.” Ucap Hana.”kau tau Sunggyu selalu memikirkannya.”

Ucapan Hana membuat Hyowon terpaku. Hyowon berfikir apa dia tau, apa Hana mengetahui semuanya.


Part 6


Hyowon POV

Aku kaget mendengar pernyataan Hana barusan. Dia mengatakan Sunggyu memikirkan ini semua.

“jadi Hyowon,aku mohon ijinkan dia bertemu dengan Yoonjoo. bantu agar dia bisa kembali seperti semula. Aku tau aku tidak pantas meminta ini tapi aku mohon. ” pinta Hana padaku to the point. Aku Hanya bisa diam tidak bisa mengeluarkan kata apapun. Aku masih memikirkan apa yang dikatakan Hana.

“Hyowon-ssi.” Hana memanggilku.”aku tau ini berat untukmu,tapi aku mohon padamu Hyowon.” Kata Hana sambil memegang tanganku. Kulihat dia hampir menangis sekarang.

“Hana,kau tau itu sulit bagiku. Lalu kenapa kau memintanya?” tanyaku balik pada Hana.

“karena aku mencintainya Hyowon,aku tidak ingin dia sedih aku ingin membuatnya bahagia. Meski aku tau tidak seberapa yang bisa kulakukan.” Jawab Hana.” Kau taukan aku juga punya anak,aku mohon maafkan Sunggyu oppa demi anakku. Perhatian Sunggyu oppa pada Haje sekarang berkurang karena dia selalu menghabiskan waktunya di ruang kerjanya dan yang aku tau dia selalu melamun di sana.” Terang Hana.”padahal aku sudah memastikan di kantornya apakah ada kasus yang dia bawa pulang,asistannya berkata tidak.” Imbuh Hana kulihat airmatanya hampir jatuh.

Aku memikirknnya karena aku  juga seorang ibu aku juga tau bagaimana perasaan Hana saat ini. tapi jika aku mengingat apa yang telah dia lakukan padaku ingin rasanya aku bersifat egois. Tapi apa yang harus aku lakukan? Tuhan tolong aku.

“Hyowon,aku tau kau orang yang baik. Kau tau bagaimana hancurnya hatiku saat aku tau Sunggyu oppa punya anak dengan wanita lain. Hiks.. apalagi wanita itu adalah kau Hyowon. “ kali ini Hana sepertinya tidak bisa membendung airmatanya. Akupun juga tidak bisa menbendung airmataku.

“mianhae Hana.” Kataku.

“justru aku yang seharusnya minta maaf,karena perbuatan Sunggyu oppa semua jadi seperti ini. “ ujar Hana.

“ Hana aku bisa saja memaafkannya,tapi Yoonjoo aku takut dia tidak bisa memaafkannya. Kau tau sendiri bagaimana keadaan jadi seperti ini.” Terangku.

“boleh aku bertemu dengan Yoonjoo aku ingin menjenguknya?” tanya Hana padaku.

“Hana,bukannya aku melarangmu tapi kita tidak akan tau bagaimana respon Yoonjoo nanti.” Kataku padanya.

“ayolah Hyowon,aku ingin bicara padanya.” Kekeh Hana. Kemudian aku menganggukkan kepalaku.

Kamipun berjalan menuju kamar rawat Yoonjoo.

“dimana Haje Hana?” tanyaku memecah keheningan.

“dia aku dirumah bersama Sunggyu oppa. Aku tidak bilang jika akan kemari.” Jawab Hana dengan senyum.

“mmm..mianhae gara-gara ini semua anakmu jadi tidak mendapatkan kasih sayang dari appanya akhir-akhir ini.” ucapku.

“gwenchana. Itu semua terjadi di bawah kehendak kita kan Hyowon.” Ucap Hana bijak.

Setelah kami sampai aku membuka pintu dan hanya ada Hoya oppa disna. Hoya oppa menatap kami bingung seolah bertanya siapa yang datang bersamaku.

“oppa dia Kim Hana,Hana ini suamiku.” Aku memperkenalkan mereka. Hoya oppa menjabat tangang Hana.

“Lee Howon,tapi kau bisa memanggilku Hoya,bangapseumnida.”

“Kim Hana,nado bangapseumnida Hoya-ssi.” Jawab Hana.

“dimana Yoonjoo?” tanyaku. Hoya oppa mengarahkan dagunya ke toilet.”Myungsoo?” sambungku.

“aku menyuruhnya pulang chagi,kita sudah banyak merepotkannya juga.” Jelas Hoya oppa sambil tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan siapa Hana.

“dia istri Kim Sunggyu oppa.” Jelasku. Belum sempat Hoya oppa menjawab atau memberikan komentarnya,pintu kamar mandi terbuka.

“eomma kenapa lama sih?” tanya Eunsoo langsung begitu melihatku. Dia bersama seorang suster sedang memapah Yoonjoo. Sedangkan Yoonjoo yang milihat Hana langsung berubah mimik wajahnya. aku tau mungkin dia tidak suka dengan kehadiran Hana. Mianhae sayang.

“mian sayang.” Kataku sambil ikut membantu memapah Yoonjoo.

“bagaimana kalau appa membantu kamu?” ujar Eunsoo dan kami tertawa. Hoya oppa segera menaikan Yoonjoo ketempat tidur sementar aku membantu perawat itu memegangi kaki Yoonjoo yang masih di gips. Mungkin kalau Yoonjoo sudah pulang aku akan meminta eomma menginap dirumahku sampai Yoonjoo sembuh.

“appa baru sadar kalau kau cukup berat.mmm” canda Hoya oppa. Sambil menjawil(?) hidung Yoonjoo.

“aku tidak berat appa.” Jawab Yoonjoo sifat manjanya.

“eonni kau itu memang berat.” Eunsoo menambahkan. Aku tersenyum melihat mereka bercanda.

“setelah keluar dari rumah sakit kau harus diet sepertinya,mmm atau Myungsoo akan melirik yeoja lain.” Canda Hoya oppa.

“andweee.. aku tidak gemuk.. appaaaaaa.” Rengek Yoonjoo memeluk Hoya oppa. Itu seperti menjadi kebiasaan kedua putriku ini kalau mereka di goda oleh appanya mereka akan memeluk appanya. Aku kembali tersenyum melihat keluargaku yang seperti ini. seakan lupa akan masalah yang menimpa keluargaku.

“eommaaaa…..” kali in Eunsoo yang merengek sambil memeluikku. Aku tersenyum.

Hana POV

“appa baru sadar kalau kau cukup berat.mmm” canda Hoya pada Yoonjoo.

“aku tidak berat appa.” Jawab Yoonjoo dengan manja.

“eonni kau itu memang berat.” Tambah putri Hyowon yang lain,mungkin putri keduanya.

“setelah keluar dari rumah sakit kau harus diet sepertinya,mmm atau Myungsoo akan melirik yeoja lain.” Kudengar Hoya menggodanya lagi.

“andweee.. aku tidak gemuk.. appaaaaaa.” Rengek Yoonjoo memeluk Hoya. Benar-benar keluarga sempurna jika Yoonjoo benar-benar anak Hoya-ssi pikirku. Aku tersenyum melihat keluarga yang sedang bercanda dihadapanku. Terlihat sekali mereka adalah keluarga yang saling menyayangi satu sama lain.

“eommaaaa…..” ku lihat putri kedua Hyowon memeluk Hyowon. Mungikin dia iri dengan kakaknya yang memeluk appanya. Mereka seolah melupakannku karena asyik saling menunjukkan kasih sayang satu sama lain. Harus kuakui saat ini aku iri dengan mereka.

Lalu kulihat putri kedua Hyowon menatapkku.

“ajuma siapa?” tanya anak itu.

“ah,eomma lupa. Dia Kim Hana-ssi,dia teman eomma yang ingin menjenguk Yoonjoo.” jelas Hyowon.

“annyeong ajuma.” Sapa anak itu.

“annyeong.” Jawabku.

“Eunsoo,kau pulanglah sayang. Biar eomma yang gantian menjaga eonnimu. Dan pasti kau ada janji dengan Sungyeol kan?” Hyowon menyuruh anaknya pulang sambil menggodanya.

“eomma…” rengek anak yang di panggil Eunsoo oleh Hyowon.

“ayo appa akan mengantarmu smabil menjeput si kembar di rumah halmonie. Ebtah kenapa appa kangen dengan mereka.” Ajak Hoya pada anaknya.

“aku juga kangen dengan mereka appa.” Potong Yoonjoo yang juga kangen adiknya.

“ne appa. Kkaja.. eonnie aku pulang dulu ne.” pamitnya.

“ne,hati-hati appa Eunsoo.” Jawab Yoonjoo.

“appa akan membawa mereka kesini nanti sore. Appa pergi dulu ne?” kata Hoya pada Yoonjoo. yang di angguki oleh Yoonjoo.

“bye bye… anyyeong ajuma.” Dia juga pamit padaku.

“mari Hana-ssi.” Pamit Hoya-ssi padaku juga lalu mereka pergi meninggalkan ruangan ini.

“eomma ingin membeli sesuatu di minimarket dulu ya sayang, kau tidak apa-apakan ditemani Hana ajuma dulu?” kata Hyowon pada anaknya.

“ne eomma.” Jawab Yoonjoo. kemudian Hyowon pergi meninggalkan ruangan sambil tersenyum padaku.

Aku berjalan mendekati ranjang Yoonjoo dan duduk di samping ranjangnya.

“annyeong bagaimana keadaanmu sekarang?” sapaku,aku tau dia sekarang menampakan wajah tidak suka padaku sekarang.

“mau apa anda datang kemari?” tanyanya padaku dingin. Aku tersenyum.

“aku tau kau membenci sesuatu yang berhunbungan dengan Sunggyu oppa.” Kataku sukses membuatnya menatapku. Dan tatapannya mengisyaratkan kebencian yang sangat.

“aku tau kau snagat membenci Sunggyu oppa,tapi dia tetap appamu……”

“appaku Hoya.” Dia memotong ucapanku.

“aku tau,kau tau aku juga sangat kecewa mengetui suamiku melakukan ini. tapi apa yang bisa aku lakukan? Yang bisa aku lakukan hanya menerima ini semua. Karena aku memikirkan dampaknya jika aku membenci suamiku. Aku tidak bisa hidup tanpanya dan anakku juga tak bisa hidup tanpanya.” Aku menghentikan ucapku.

“kau tau Yoonjoo-ah. sebenarnya aku juga tidak menyukaimu karena kau adalah seseorang yang bisa membuat Sunggyu oppa menjadi seperti sekarang. Seperti orang yang tidak punya semangat hidup membuang waktunya untuk melamun dan memikirkan sesuatu yang aku yakin sesuatu itu adalah dirimu.” Lanjutku.

“selama aku mengenalnya sejak kami bertemu di jepang 15 tahun yang lalu aku tidak pernah melihatnya semenyedihkan ini. aku tau aku tidak pantas meminta ini sebenarnya. Tapi aku mohon maafkan dia. Meskipun kau membencinya tapi kau tetap tidak bisa menolak kalau dia adalah appa kandungmu Yoonjoo-ah.” ujarku. Sebenarnya hatiku merasa sakit saat aku mengucapkan ini,tapi apalah dayaku aku harus melakukan ini untuk kebahagiaan keluargaku juga.

Yoonjoo tetap diam tapi airmatanya mulai mengalir,aku berinisiatif untuk memeluknya. Dia menangis di pelukanku. Aku mengelus rambutnya untuk menenangkannya.

“kenapa? Hiks…hiks.. kenapa ini terjadi padaku?” tanyanya disela tangisnya.”harusnya Tuhan membunuhku saat itu..hiks..hiks..”

“sstttt… kau tidak boleh bicara seperti. Di luar sana banyak orang yang masih ingin hidup. Kenapa kau malah ingin mati?” Kataku menenangkannya.

“tapi dia tetap menyakitiku…….”

“kau tidak akan merasa sakit apabila kau mempunyai hati yang lapang untuk memaafkan seseorang dan memulai hidup barumu yang tanpa beban.setidaknya berikan waktu pada appamu untuk mengenalmu dan menebus semua kesalahannya di masa lalu.” Ucapku memotong ucapannya.

“hiks…hiks…hiks…” dia menangis,aku sungguh kasian pada anak ini. aku pasti akan bunuh diri jika aku mengalami ini semua. Mengetahui ayah yang kita sayangi yang membesarkanku bukan ayah kandungku. Dan ibu yang membohongi kita.  Dan tiba-tiba ayah kandungku muncul di tengah kebahagiaan yang dirasakan.

Author POV

Hyowon menguping pembicaraan mereka dan cairan bening itu kembali menuruni pipinya. Hoya yang sudah kembali sambil membawa si kembar di gendongannya.  melihat itu langsung mendekati Hyowon. Hyowon yang melihat Hoya mendekat langsung menghapus air matanya. Dan mencoba tersenyum karena Hoya datang bersama si kembar.#bayangin hoya gendong bayi di kanan dan kiri sekaligus.hehehhe

“oppa…. Hyung Hyun eomma kangen kalian.” Kata Hyowon sambil mengambil Hyun yang di gendong di sisi kanan.” Aigoooo.. anak eomma semakin tampan-tampan saja ya.” Kata Hyowon lagi kalio ini sambil mencium pipi Hyun dan berlanjut ke pipi Hyung.”
“amammm..mama…ma..” celoteh Hyun yang sepertinya juga kangen dengan Hyowon.

“oww.. kau juga kangen eomma..mmm” jawab Hyowon seolah mengerti bahasa bayi. Hoya yang melihat itu hanya tersenyum.

“pa…mamm.. mama..” kali ini Hyung yang seolah iri pada adiknya.

“mmm.. Hyung juga kangen eomma?” tanya Hyowon pada Hyung. Bayi itu tersenyum sambil mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. Lalu Hyowon mencium pipi Hyung lagi.

“appa juga kangen eomma.” Canda Hoya. Yang membuat Hyowon menatap Hoya heran.

“oppa jangan begitu di depan anak-anakmu yang masih sangat muda ini.” kata Hyowon. Yang  di balas senyum oleh Hoya.

“kau habis menangis yeobo?” tanya Hoya serius kali ini.

“anni oppa.. nan gwenchana.” Jawab Hyowon menenangkan suaminya.

“mmm.aku harap kau tidak mengeluarkan air mata lagi untuk sesuatu yang akan bai-baik saja.” Kata Hoya sambil memeluk Hyowon.

“ayo kita masuk,kita sudah lama meninggalkan Yoonjoo oppa.” Interuksi Hyowon.

“ne,kka…..” sahut Hoya.

Saat mereka memasuki ruang rawat Yoonjoo mereka melihat Hana memeluk Yoonjoo dengan Yoonjoo yang menangis. Hoya sedikit memasang wajah kawatir pasalnya mengingat kondisi mental Yoonjoo saat ini.

Begitu tau ada yang memasuki ruangan Hana melepaskan Yoonjoo dan menghapus air matanya,Yoonjoo juga ikut menghapus air matanya.

“kau baik-baik saja sayang?” tanya Hoya. Sambil mendekati ranjang Yoonjoo.

“ne, appa.” Jawab Yoonjoo. sambil mengusap airmatanya.

“mianhae aku membuat Yoonjoo menangis Hoya-ssi Hyowon-ssi.” Kata Hana sambil tersenyum.” Mmmm. Sepertinya sudah waktunya aku pulang. Pasti Haje mencariku sekarang.”

“cepat sekali Hana?” tanya Hyowon.

“ne Hyowon. Aku yakin sekarang suamiku sedang mencariku karena aku sudah terlalu lama meninggalkan rumah..haha” jawab Hana.” Cepat sembuh ne? aku nanti akan menjengukmu lagi.mmm?” ucap Hana pada Yoonjoo.

“ne, ajuma. Gomawo sudah menjengukku.” Jawab Yoonjoo. Hana menganggukkan kepalanya.

“hey,ini kedua jagoan kembarmu Hyowon?” tanya Hana sambil memegang pipi Hyun yang di gendongan Hyowon. Hyowon menganggukkan kepalanya.

“mereka jagoanku juga.” Sahut Hoya. Mendengar itu Hyowon,Hana dan Yoonjoo tertawa.

“kapan-kapan aku akan mengajak Haje bertemu dengan si kembar kalian yang tampan ini.” ujar Hana.

“tentu Hana.” Jawab Hyowon mengiyakan rencana Hana.

“aku permisi. Annyeong.” Pamit Hana sambil mencubit pelan pipi Hyun dan Hyung lalu meninggalkan ruangan.

Sesampainya di luar ruanagan Hana menangis dalam hati dia tidak rela kasih sayang suaminya untuk anaknya akan terbagi dengan anak orang lain itu,meski dia tau anak itu anak suaminya. Tapi dia sadar ini yang terbaik untuk semuanya.

Sementara di dalam ruangan. Tiba-tiba Yoonjoo menyuruh appanya mendekat dan memeluk appanya erat. Hyowon hanya tersenyum melihat pemandangan ini.

“aku sayang pada appa,tidak ada yang bisa menggantikan appa sebagai appaku. Meski aku tau di luar sana aku juga punya appa.” Ucap Yoonjoo yang sukses membuat Hoya dan Hyowon terkejut. Pasalnya sekarang Yoonjoo bilang punya appa lain di luar sana dengan kata lain dia sudah bisa menerima Sunggyu, padahal sebelumnya begitu mendengar nama Sunggyu .

“ne,appa tau itu. Appa akan tetap menyayangimu melindungimu. Meski kau punya appa lain yang pasti akn melakukan hal yang sama.” Kata Hoya sambil mencium puncak kepala Yoonjoo.

“gomawo appa,selama ini kau telah menyayangiku,mencintaiku,melindungi,membesarkanku dan membiarkanku memanggilmu appa. Meski kau tau kenyataannya seperti apa.”

“kau adalah anakku. Tidak pernah terpikir olehku kalau kau bukan anakku. Jadi,buang semua pikiran itu. Kau selamanya akan tetap menjadi putriku,putri pertamaku.” Ujar Hoya. Hyowon tidak lagi dapat membendung airmatanya yang sudah iya tahan.

Hyowon segera menghampiri kedua orang dihadapannya dan ikut memeluk keduanya.

“aku juga sayang pada eomma.” Ujar Yoonjoo pada  Hyowon.

“maammmmm…mamama…” rengek balita yang di gendongan mereka.

“huft,,, mianhae melupakan kalian ucap Hoya.” Pada kedua anak kembarnya.

Malam ini Yoonjoo sedang sendiri di dalam kamar rawatnya karena Hyowon pulang dan Hoya mengantarnya.

Tok… tok… tok..

Yoonjoo mengalihkan pandangan dari TV ke arah pintu. Dan melihat siapa yang datang dan betapa terkejutnya Yoonjoo yang datang adalah orang yang selama ini mati-matian dia pikirkan sampai dia seperti ini. raut mukanya berubah tegan sekarang. Padahal dia sudah mempersiapkan kalau cepat atau lambat mereka akan bertemu lagi.

Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Kim Sunggyu. Sunggyu berjalan mendekati ranjang Yoonjoo tapi tidak langsung duduk.

“annyeong,boleh aku duduk disini?” tanya Sunggyu. Yoonjoo hanya menganggukkan kepalanya.

“bagaimana keadaanmu sekarang?” tanya Sunggyu begitu dia duduk.

“sudah lumayan membaik.” Jawab Yoonjoo. Sunggyu dapat merasakan meskipun dia menjawab dengan nada dingin Yoonjoo sudah mulai membuka hati untuk dirinya.

“mmmm. Kau menyukai film itu?” tanya Sunggyu yang bingung harus memulai pembicaraan darimana.

“mmm.lumayan.” jawab Yoonjoo singkat. Yang di jawab Sunggyu dengan berOria.

Keadaan hening kembali. Karena sepertinya dua orang ini saling canggung.

“Yoonjoo…” Sunggyu memulai.” Aku ingin meminta maaf padamu. Aku tau kau sangat membenciku tapi setidaknya biarkan aku tau bagaimana anakku,bagaimana sifat anakku bagaimana hari-hari yang di lewati anakku.” Lantut Sunggyu.

Yoonjoo masih menatap TV seolah dia tidak memperhatikan Sunggyu padahal dalam hati dia ingin menangis.

“jadi,aku mohon berikan kesempatan padaku untuk memulai dari awal. Aku tau kau sudah punya Hoya sebagai appamu di hatimu,tapi sisakan sedikit ruang untukku. Aku tidak meminta banyak Yoonjoo-ah,aku hanya meminta sedikit saja ruang dihatimu. Aku juga ingin di panggil appa olehmu meskipun itu hanya sekali dalam hidupku.” Ujar Sunggyu. Sementara yoonjoo tetap menatap ke arah TV.

“hanya itu yang ingin kusampaikan. Kalau begitu aku permisi. Cepatlah sembuh dan jaga kesehatanmu. Aku permisi.” Sambil mengelus kepala Yoonjoo,Sunggyu beranjak berdiri dan berjalan ke arah pintu.

“ap….appa.”

TBC….



Akhirnya part 6 kelas juga… hehehehe gimana dalah pertanyaan saya si akhir cerita,,hehehe
Keep RCL…
Sepertinya part depan akan menjadi the end of story….hehehe
Gomawo fo read… ^^
See you next part…
Annyeong…..

Family Relation (Part 5)


Annyeong yeorobun….
Lynda comeback again#dance Dorawa bareng Myung…^^
Adakah yang menanti saya dengan part 5 saya ini…hehehehe?
Mmmmm#mikir…
Hehehe langsung aja yokkk??? Saya bingung mau ngomong apa..hehehehe

Author                                  :Lynda_Lkim
Title                                      :Family relation
Genre                                   : Family and find by your self
Length                                  : Part 5of?
Rate                                      : PG 15+
Cast                                       : Lee Hyowon
                                Lee Hoya
                                Lee Yoonjoo
                                Lee Eunsoo
                                Lee Hyung Jae
                                Lee Hyun jae
                                and find by your self^^



“kau bilang appa,kau menyebut dirimu appaku tuan? Appaku Lee Howon atau Lee Hoya. Aku tidak punya appa lain selain Lee hoya.” Kataku mantap dengan air mata yang sudah mengalir dipipiku merasakan sakit dihatiku.

“aku mohon Yoonjoo. Kau tidak bisa menepis bahwa aku adalah ayah kandungmu. Aku mohon berikan aku kesempatan untuk menjadi ayah yang baik untukmu.” Ucapnya lagi padaku.

“PERRGGIIIIIIIII.”


Part 5

Author POV

“PERRGGIIIIII.” Teriak Yoonjoo.

Sunggyu memegang tangan Yoonjoo yang mengamuk seperti orang gila. Dia tidak menyangka Yoonjoo akan seperti ini.

“tenanglah aku mohon.” Pinta Sunggyu.

“PERGIII.. AKU TAK MAU MELIHATMU.” Teriak Yoonjoo lagi.

“aku mohon tenanglah Yoonjoo,jangan seperti ini. aku akan pergi tapi dengarkan aku dulu.” Ucap Sunggyu berusaha menenangkan Yoonjoo yang sekarang memberontak. Sunggyu miris melihat anaknya seperti ini.

BRAKKK..

“APA YANG KAU LAKUKAN.” Teriak Hyowon,sambil masuk ke kamar dan menghampiri Yoonjoo. Memeluk Yoonjoo. Dan di ikuti Hoya di belakangnya.

Hoya meraih bahu Sunggyu dan menariknya agar menjauh dari Yoonjoo.

“aku sudah memperingatkanmu Kim Sunggyu-ssi” ucap Hoya dingin. Yoonjoo sekarang benar-benar lepas kendali dia tidak mau diam tetap berontak sambil berteriak.

“PERGGIIIII.” Yoonjoo mendorong Hyowon yang memeluknya.”AKU BENCI KALIAN..AKU BENCIIII..PERGI DARI SINI..” Yoonjoo terus saja berteriak. Inilah sicking mental#author ngarang*PLAKK yang di katakan dokter akan datang cepat atau lambat pikir Hoya. Hoya langsung memencel alat di samping tempat tidur Yoonjoo untuk memberitahukan keadaan darurat.#author gak tau namanya apa pokoknya itu.hehe

“Yoonjoo…” air mata Hyowon terjatuh melihat anaknya menolaknya.

“Yoonjoo.” Ucap Hoya yang juga kaget melihat itu. Sementara Sunggyu hanya bisa berdiri menyaksikan pemandangan miris di depannya yang terjadi karena dirinya.

“mianhae..jeongmal mianhae..” gumam Sunggyu. Diam-diam Hoya bisa mendengar gumaman Sunggyu.

“yoonjoo,tenanglah sayang ada appa disini.” Ucap Hoya menenangkan Yoonjoo,sambil memeluknya. Yoonjoo mengeratkan pelukannya pada Hoya.

“aku benci mereka appa..hikss..hikss..aku sungguh benci mereka appa..hikss.. suruh mereka pergi.. hikss.. SURUH MEREKA PERGI.” ucap Yoonjoo pada Hoya.

“ne appa akan menyuruh mereka pergi,kau tenang dulu ne?” ucap Hoya menenangkan Yoonjoo.

Hoya melihat Hyowon berdiri mematung dengan air mata yang mengalir deras,Hoya tau perasaan Hyowon saat ini pasti benar-benar sakit. Sementara Sunggyu tetap berdiri mematung di samping Hoya dengan sorot mata yang menunjukkan rasa bersalah yang sangat.

“ku mohon kalian berdua keluar dari sini dulu biar Yoonjoo tenang terlebih dahulu.” Suruh Hoya pada Hyowon dan Sunggyu.

KLEKKK

Kemudian tampaklah dokter dan perawat masuk keruangan yang langsung mendekati Yoonjoo.

“tuan Lee sebaiknya anda menunggu di luar.” Kata dokter pada Hoya.”sebaikknya anda berdua juga keluar dulu.” Ucap dokter pada Sunggyu dan Hyowon yang masih mematung dan menatap ke arah Yoonjoo.

Hoya mencoba melepaskan pelukan Yoonjoo tapi Yoonjoo mengeratkan pelukannya.

“jangan pergi appa…hiks.. jangan tinggalkan aku..hiks..hiks..” isak Yoonjoo di pelukan Hoya. Hoya mengurungkan niat untuk melepaskan pelukannya.

“tapi dokter ingin memeriksamu sayang.”

“ANDWEEEEE…” teriak Yoonjoo. tolak Yoonjoo saat dokter memegang tangannya. “bolehkan aku tetap disini dokter?” tanya Hoya pada dokter Jang.

“tentu tuan Lee,sepertinya anda adalah yang paling di percaya oleh anak anda. Dan anda memang harus ada di sampingnya untuk meredakan emosinya seperti yang aku katakan pada anda.” Ucap dokter Jang mengerti keadaan Yoonjoo yang membutuhkan orang yang sangat dipercayainya. “ tuan dan nyonya sebaikknya anda berdua menunggu di luar. Agar pasien mendapat ketenangan.” Sambung dokter Jang.

“keluarlah dulu Hyowon-ah. aku yang akan menemani Yoonjoo disini. Dia akan baik-baik saja sayang.” Ucap Hoya menenangkan Hyowon.

Hyowon POV

Aku benar-benar syok dengan penolakan Yoonjoo padaku. Dokter memang pernah memberitahuku kalau cepat atau lambat sicking mental itu adan terjadi padanya,tapi aku tidak menyangka dia akan menolakku dan mengatakan membenciku. Hatiku sakit sekali,tapi aku sadar dia pantas membenciku.

“keluar dulu Hyowon-ah. aku yang akan menemani Yoonjoo disini. Dia akan baik-baik saja sayang.” Suruh Hoya oppa padaku. Aku segera meninggalkan ruangan dengan airmataku yang tidak mau berhenti mengalir.

Saat sampai diluar aku langsung mendudukan diriku di kursi. Dan menangis sejadi-jadinya.

“mianhae..jeongmal mianhae Hyowon karena aku semua jadi seperti ini.” ucap Sunggyu yang kurasakan duduk disampingku. Aku tetap menangis.

“Hyowon kumohon maafkan aku.” Ucapnya lagi padaku.

Aku menolehkan kepalaku menatapnya. “sudah cukup aku kau menyakitiku,kenapa kau sakiti anakku juga?” tanyaku padanya.

“mianhae Hyowon..mianhae..”  hanya itu yang dia ucapkan,aku tau memang tidak ada lagi yang bisa dikatakan karena semua memang sudah terjadi. Dia membawaku kepelukannya. Dan aku menurut karena aku memang butuh sandaran sekarang. Aku terus menangis. Sampai kudengar pintu terbuka dan dokter Jang keluar. Aku segera berdiri dan menghampirinya.

“bagaimana Yoonjoo dokter?” tanyaku.

“tenanglah nyonya,sekarang dia sudah tenang dan sekarang sedang tidur.” Ucap dokter Jang.”Dia tidak mau melepas appanya juga saat tidur,dia sangat sayang pada appanya sepertinya. Aku permisi.” Sambung doter Jang sambil tersenyum.

“ah,mianhae nyonya sebaiknya anda berdua jangan menemuinya dulu biarkan dia tengan.” Imbuhnya kemudian belalu pergi.

“hiks..Yoonjoo.. maafkan eomma ne. eomma sudah membuatmu jadi seperti ini.” ucapku kembali terduduk di kursi.

Tap.. tap..tap

“ajuma,ada apa dengan Yoonjoo?” ku dongakkan kepalaku yang tertunduk,dan aku mendapati Myungsoo berdiri di hapanku. Aku segera menghapus airmataku.

“dia sudah baikan,dia sedang tidur di dalam di temani ajushi. Kau masuklah.” Jawabku. Dia menatap ke arah Sunggyu sekilas dan masuk kedalam. Aku kembali menangis.

“siapa namja itu?” kudengar Sunggyu bergumam.

Ponsel Sunggyu berbunyi.

“yeobseo..”

“……..”

“aku sedang dirumah sakit Hana-ya. Wae?” Hana yang menelpon ternyata.

“…………..”

“ne,jika kau mau.”

“……..” kemudian dia menutup telponnya.

Suasana kembali sunyi,sampai kudengar pintu terbuka dan muncullah Hoya oppa. Dia langsung duduk di sampingku dan merangkulku membawa ke pelukan hangatnya.

“bagaimana keadaannya oppa?” tanyaku.

“tenanglah dia sudah tenang. Dia sedang tidur,biarkan Myungsoo yang menemaninya.” Jawabnya.

“ini salahku oppa.hiks..hikss.. ini salahku.”

“kumohon jangan menyalahkan dirimu sendiri yeobo.” Hoya oppa menenangkanku.

“kau belum pulang Sunggyu-ssi?” tanya Hoya oppa pada Sunggyu.

“aku masih ingin disini.” Jawabnya.

“percuma kau masih disini dia,kau akan membuat keadaan makin parah kau lihatkan apa yang terjdi pada Yoonjoo barusan? Lagipula ini sudah malam aku yakin istrimu pasti menunggumu di rumah.” Ucap Hoya oppa,menurutku ucapannya sungguh bijak.

“hehhh.. aku benar-benar orang yang kejam.” Ucap Sunggyu.”dan kau benar Hoya-ssi. Kalau begitu aku permisi.mianhae…jeongmal mianhae.” Tambahnya lalu kurasakan dia berdiri dari duduknya dan meninggalkan kami.

Sementara kami masih duduk disni sambil larut dengan pikiran masing-masing.

“eomma appa..hosh…bagaimana eonni appa eomma,hosh.. dia baik-baik sajakan?” tanya Eunsoo dengan nafas terputus-putus pasti dia berlari tadi.

“tenanglah sayang.” Kataku sambil mengelus rambutnya.”eonnimu tidak apa-apa dia sedang tidur sekarang.”

“syukurlah..” katanya.

“siapa yang memberitahumu?” tanyaku.

“aku yang menelponnya dan menyuruhnya kemari yeobo.” Jawab Hoya oppa.”Eunsoo-ah bisakah malam ini kau menjaga kakakmu dulu? Besok kau liburkan? Biarkan eommamu istirahat.”

“oppa.. aku tidak apa-apa.” Bantahku.

“ne appa,eomma,benar yang dikatakan appa,eomma butuh istirahat. Lihatlah tampang eomma saat ini!” kata Eunsoo padaku.

“tapi….”

“tidak ada tapi,kkaja aku akan mengantarmu pulang.biarkan si kembar dititipkan di rumah eomma agar kau bisa istirahat.” Suruh Hoya oppa padaku.

“ne,appa benar lagi eomma. Dan aku tau maksud terselubung appa.hehhehe” ucap Eunsoo padaku dengan nada jahil. Aku memincingkan mataku tanda tak mengerti.

“yak.. siapa yang mengajarimu seperti itu pada orangtuamu ha?” Hoya oppa bertanya pada Eunsoo.

“ingat appa,buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.hehehhe” ujar Eunsoo sambil terkekeh sekarang.”aku tau appa sudah lama tidak berduaan dengan eomma.”sambung Eunsoo. Dan sekarang aku sadar. Benar-benar anak ini.

“yak.. Eunsoo,sudah sana masuk jangan biarkan Myungsoo berduaan dengan kakakmu terlalu lama.” Interuksi Hoya oppa pada Eunsoo.”setelah mengantar eommamu appa akan kembali kesini.”

“loh,ada Myungsoo oppa! Appa tidak kembalipun aku tidak masalah.hehehe asal jangan menambah dongsaeng saja. Aku sudah pusing kalau si kembar menangis bersama.” Godanya lagi. Lalu segera bergegas masuk ke ruangan Yoonjoo. Ya ampun anak ini begitu pintar mencairkan suasana.

“dasar,anak itu pintar sekali mencairka suasana yang tegang.” Ucapa Hoya oppa. “ ayo kita pulang dulu yeobo.” Ajak Hoya oppa.

Mianhae oppa pasti kau sangat lelah dengan semua ini. siang kau bekerja dan setelah kau pulang kerja kau pasti memikirkan masalah keluargamu ini. mianhae. Kataku dalam hati.

Eunsoo POV

Hehehe, aku baru saja menggoda appa dan eomma. Aku senang melihat appa salah tinggah seperti itu,biasanya dia yang menggodaku. Aku tidak mau suasana di keluargaku menjadi kaku. Setiap suasana di keluargaku menjadi kaku aku selalu berusaha untuk mencairkan suasananya. Kalau aku bisa..hehhehehe

“annyeong oppa.” Sapaku pada Myungsoo yang duduk di samping Yoonjoo eonni.

“annyeong.”balasnya. huhh tak bisakah dia agak ramah sedikit. Aku heran kenapa eonni bisa jatuh cinta padanya.

Aku menatap Yoonjoo eonni sedih,aku tau pasti hatinya sakit sekali luka hatinya begitu dalam mengetahui semua kenyataan yang terjadi. Walau aku tau dia bukan saudara seayahku tapi aku tetap menyayanginya,bahkan sangat menyayanginya.

Aku berharap Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat lagi padanya. Aku juga berharap dia juga cepat sembuh agar bisa kembali pulang kerumah. Dan berkumpul dengan kami semua.

“oppa,kau sudah makan?” tanyaku pada Myungsoo oppa.

“anni,,aku tidak lapar.” Jawabnya, ampun benar-benar manusia es.

“makanlah dulu oppa aku yakin eonni tidak suka jika kau sakit. Biar aku yang menjaganya dulu.” Suruhku padanya. Meski aku agak takut dengan tatapan mengerikannya.

“tidak apa-apa. Kau tinggal bilang kalau aku sudah makan.” Katanya lagi.

“ayolahh oppa.” Sekarang aku menarik tangannya yang terus menggenggam tangan eonni.

“yakk….”

“makan dulu sana.” Kataku saat dia akn meneruskan ucapannya.

“hehhh..... baiklah. Jika dia bangun atau terjadi sesuatu cepat hubungi aku.” Katanya akhirnya. Dan dia pergi meninggalkan ruangan.

Aku mendudukn diriku di samping Yoonjoo eonni. Aku memperhatikan wajahnya. Dia tidur dengan tenang. Berbeda kalau dia bangun,wajahnya menampakan kepalsuan saat bersama kami semua. Semenderita itukah dirimu eonni?

Matanya mengerjap..eh eonni sadar. Dia mulai membuka matanya.

“Eun…soo.. ahh.”

“sakit eonni? Mana yang sakit? Biar aku panggil dokter?” kataku panik saat nia mengaduh.

“annii.. gwenchana.” Katanya.”mana appa?” tanyanya.

“appa pulang mengantar eomma eonni. Nanti appa akan kembali.” Kataku.

Kulihat dia menitihkan airmata.

“eonni mana yang sakit? Aku akan panggil dokter sekarang.” Panikku. Berusaha memencet alat pemanggil di samping ranjangnya. Tapi dia memegang tanganku tanda mencegah.

“annio. Tidak perlu Eunsoo.” Cegah eonni di sela isakannya.” Disini yang sakit Eunsoo-ahh.” Katanya sambil menunjuk hatinya. Ya eonni aku tau hatimu terluka parah sekarang.

Aku memeluk Yoonjoo eonni “ aku tau eonni,maka dari itu berbagilah padaku.” Kataku, aku juga tidak mampu membendung airmataku sekarang.

“hiks..hiks.. “ hanya isakan yang ada.

“kau tau eonni aku sangat menyayangimu,kau satu-satunya eonni yang aku punya. Saat kita masih kecil kau selalu menjagaku,kau selalu mengantarkan aku sampai dalam kelas waktu aku baru masuk TK,karena aku takut tidak punya teman,kau selalu yang menjadi sandaranku saat aku sedih bertengkar dengan Sungyeol. Kau yang menghiburku saat aku di marahi eomma. Aku sangat menyayangimu eonni.” Kataku.

“hiks.. kau tau aku bukan anak kandung appa,aku anak haram eom……”

“sttttt…” aku menghentikan ucapannya dengan menempelkan telunjukku di bibirnya.” Itu semua tidak benar eonni,kau adalah kakakku,kau adalah kakak kandungku. Kau mnegerti eonni?” kataku. Sekarang eonniku benar-benar terlihat sangat rapuh,eonniku yang biasanya terlihat kokoh(?) menjadi selemah ini.

“ gomawo Eunsoo-ah…gomawo..” dia memelukku lagi sambil menangis.

“kau tau eonni,aku tau kau selalu memasang topeng wajah baik-baik saja jika kami semua ada disni. Kumohon lepaskan topeng itu. Kau tau eomma sangan menderita saat ini. meski eomma tidak cerita padaku tapi aku kerap mendapatinya tiba-tiba menangis.” Jelaskku. Kurasakan isakannya semakin keras.

“mianhae..eomma.. mianhae.. aku sangat menyayangi eomma Eunsoo,meski hatiku sakit.” Ucapnya.

Aku mengelus punggungnya “tenanglah eonni. Eomma juga sangat menyayangimu.” Hiburku. lalu kudengar pintu terbuka dan menampakan Myungsoo oppa. Dengan cepat dia menghampiri kami.

“Eunsoo kubilang tadi apa? Kalau dia sadar telpon aku.” Ujarnya memarahiku sepertinya. Sedangkan aku hanya tersenyum.

“mianhae oppa,aku lupa.” Jawabku.

“bagaimana keadaanmu chagiaya?” tanyanya dengan nada yang setarus persen berbeda kepada Yoonjoo eonni.

“aku baik oppa,kau darimana?”

“dari kantin,adikmu itu cerewet menuyuruhku makan terus.” Jawabnya sambil mendelik kepadaku.

“isshhhh.. oppa beruntung aku memperhatikanmu,kalau kau sakit kau akan menambah beban pikiran eonni.ck dasar.” Kataku tidak terima. Kulihat eonni tersenyum.

“mmm.katakan kenapa kau menangis?” tanya Myungsoo oppa pada eonni.

“anni,, tidak apa-apa oppa,kau tidak usah kawatir.” Jawab eonni sambil tersenyum. Aku iri pada mereka,andaikan Yeolliku ada disini,pasti aku bahagia. Sayang aku tidak bisa menyuruhnya kesini.hehhh

Author POV

Hyowon saat ini sudah ada dirumahnya,saat ini dia sedang memasakkan sesuatu untuk suaminya. Sementara Hoya sedang mandi.

“oppa… kau sudah selesai? Kalau sudah cepat turun makanannya sudah siap.” Teriak Hyowon dari meja makan.

Tak lama kemudian Hoya muncul dan duduk di tempat duduk yang biasa di dudukinya saat dia makan. Tentu saja saat ini di kembar masih di titipkan di rumah ibu Hoya.

“kau tampak berantakan Hyo sekarang.” Ucap Hoya sambil menyentuh pipi Hyowon.

“benarkah oppa?”

“mmmm..kau butuh istirahat. Rilekskan pikiranmu Hyo,kumohon untuk saat ini jangan pikirkan apapun.” Kata Hoya pada Hyowon.

“aku tidak bisa oppa.” Jawab Hyowon.

“cobalah,lama-lama kau yang akan sakit jika memikirkan ini terus chagi. Pikirkan Eunsoo dan si kembar yang juga membutuhkanmu.” Tutur Hoya ke Hyowon.

Hyowon menghela nafas. “kau memang selalu benar oppa,aku beruntung memiliki nampyeon sepertimu yang mau mengerti aku dan membimbingku. Mianhae jika selama ini aku belum menjadi istri yang baik.”

“kau sudah menjadi istri yang paling Hyowon.. saranghae Lee Hyowon.” Ucap Hoya sambil mendekatkan wajahnya ke Hyowon.

“nado saranghae Lee Howon.” Balas Hyowon saat bibir mereka hampir bersentuhan. Dan akhirnya mereka terlibat(?) dalam ciuman yang manis.

HOSPITAL next day….

Saat ini Hyowon sedang berjalan dengan Hoya menuju kamar rawat Yoonjoo. saat sampai di depan kamar Yoonjoo,Hyowon menghentikan langkahnya.

“wae chagi-ah?” tanya Hoya.

“aku takut oppa?”

“percayalah padaku,tidak ada yang perlu kau takutkan. Ayo,mereka sudah menunggu.” Ucap Hoya menenangkan Hyowon dan menggandeng Hyowon masuk.

KLEKK

Saat pintu terbuka Hyowon terpaku melihat Yoonjoo yang sedang bercanda dengan Eunsoo dan Myungsoo. Wajahnya sekarang benar-benar ceria tanpa ada beban yang selalu dia sembunyikan. Hyowon kembali menitihkan airmatanya.

“ekhemmm.. apa yang kalian tertawakan sehingga tidak menyadari kalau orangtua kalian ada disini” interuksi Hoya. Yang membuat mereka bertiga memandangnya dan menghentikan tawanya.

“eomma… kenapa eomma menangis?” Yoonjoo langsung bertanya pada Hyowon saat melihat Hyowon menangis.

Hyowon yang terkejut atas respon Yoonjoo langsung berlari mendekati Yoonjoo dan memeluknya erat. Hanya ada isakan Hyowon. Sedangkan yang alainnya tersenyum melihat moment ini.

“maafkan eomma sayang… eomma sangat menyayangimu sayang..” ucap Hyowon.

“nado,aku sangat menyayangi eomma.” Balas yoonjoo sambil melepaskan pelukan Hyowon,Yoonjoo menghapus airmata Hyowon “karena itu jangan menangis lagi ne eomma?”

Hyowon kembali terisak mendengar ucapan anaknya.”ne~eomma berjanji.” Katanya Hyowon sambil mengecup kening Yoonjoo.

Sekarang Eunsoo sudah berada di pelukan Hoya dan myungsoo tersenyum melihat ini semua.

“aku ingat.” Tiba-tiba Eunsoo melepaskan pelukan pada appanya. “kau bilang kau akan kembali appa? Tapi nyatanya? Ah,pasti appa keasykan dengan eomma tadi malam sehingga melupakanku dan Yoonjoo eonni disini.”

“yak,kau ini. siapa yang mengajarimu,ha? Katakan pada appa? Apakah pacarmu itu?” tanya Hoya balik. Benar-benar Eunsoo anak yang pandai mencairkan suasana.

“yak,,appa kenapa Sungyeol di bawa-bawa.” Eunsoo membela Sungyeol.

“lalu?”

Terdengar tawa renyah dari tiga orang lain di ruangan itu.

“hahahaha… halmonie appa yang mengajarkan kami. Hehehe kalau appa dan eomma menitipkan kami,itu yang selalu halmonie katakan pada kami.hahaha” ucap Yoonjoo. yang membuat wajah orangtua mereka memerah dan tawa dari Myungsoo semakin keras.

“eomma. Ternyata eomma yang selama ini mendidik mereka tidak benar seperti ini.” gumam Hoya.

“Myungsoo-ah kau jangan salah paham dengan semua ini.” ucap Hyowon berusaha meluruskan ini pada Myungsoo.

“ne~ajuma..hehehehe” jawab Myungsoo.

Siang ini Hyowon sedang berjalan ke kantin rumah sakit dan tanpa sengaja dia bertemu seseorang. Dan orang itu adalah Kim Hana.

“annyeong Hyowon-ssi.” Sapa Hana.

“annyeong Hana-ssi.” Setelah terdiam.

Saat ini mereka sedang duduk di kantin rumahsakit sambil meminum kopi.

“bagaimana keadaan Yoonjoo?” tanya Hana memecah keheningan.

“sudah lumayan membaik beberapa hari lagi dia sudah boleh pulang.”jawab Hana.

“syukurlah kalau kedaannya sudah membaik.” Ucap Hana.”kau tau Sunggyu selalu memikirkannya.”

Ucapan Hana membuat Hyowon terpaku. Hyowon berfikir apa dia tau, apa Hana mengetahui semuanya.

TEBECE…….

Akhirnya selesai juga part 5…………….
La ane tetep nunggu komen dari kalian semua. Mian kalau bagian mendekati akhir part ini agak gaje. Hehehe
Ane udah sediain tissue ini buat yang kemari-kemarin requeat tissue#ngaco mode on.
Gamsha udah baca FF ane*bungkuk 90˚
Next part silahkan ditunggu……….