Annyeong~~~~~~~~~~~~~~~
Lynda_Lkim dashi dorawa with new FF. Ini pernah juga aku post di fb Lynda Lkimkyu InspiritElf
FF ane yang ini kembali terinspirasi dari komen-komen dif b
saya sendiri.. hohoho
Karena bingun mau pake nama siapa alhasil memakai nama korea
saya sendiri dan pakai nama korea nae dongsaeng. Hohohohoho#kali ini gak bakal
ada protes memprotes nama lagi. Hohoho..
Daripada ane ceramah gak jelas mending langsung capz and
cuzzz ke story..
Warning typo berselancar di seluruh cerita.
Don’t be a silent readers…
Happy reading~~~~
Author :
Lynda_Lkim
Title :
My Love Life
Genre :
Family,marriage and find by your self
Length :
Part 1of?
Rate :
PG 15+
Cast :
Shin Yoonjo as Kim Yoonjoo
Kim
Myungsoo
Park
Seungni
And
Find By Your Self^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yoonjoo POV
Hidup itu sangat menyakitkan itu. Mungkin itu adalah
persepsiku tentang hidup ini. mengapa aku bilang demikian? Karena hidupku
sekarang ini harus penuh dengan rasa pura-pura. Aku harus pura-pura
bahagia,tersenyum dan mengiklaskan secara bersamaan.
Hai,aku Shin Yoonjoo,setidaknya dulu demikian sebelum
seseorang merubah namaku menjadi Kim Yoonjoo. yap,aku sudah menikah. Aku
menikah dengan Kim Myungsoo,seseorang yang amat aku cintai,seseorang yang mampu
membuat hidupku selalu berwarna. Setidaknya dulu seperti itu sampai kehidupan
setelah pernikahanku dimulai.
Kami memang tetap saling mencintai,aku tetap
mencintainya,dia tetap mencintaiku. Tapi kupikir semua berubah sejak beberapa
bukan lalu.
“chagi-ya..” kurasakan seseorang memelukku dari belakang.
Lalu mencium rambutku dari belakang.
“oppa,aku sedang memasak. Don’t do that.” Ucapku. Karena
sekarang aku memang sedang memasak.
“kau tidak mengijinkan suamimu ini memelukmu?” ucapnya
dengan nada sedih yang di buat-buat. Aku tersenyum lalu membalikkan badanku dan
menghadapnya.
“benarkah? Mmm.. apa kau begitu merindukanmu oppa?”tanyaku
sambil menyentuh pipinya. Dia tersenyum. Lau mencium bibirku sekilas. Aku
tersenyum.
“jja…. Kau tunggu aku di meja makan dulu oppa.” suruhku
padaMyungsoo oppa,suamiku. Setelah mencium keningku dia berjalan dan duduk di
kursi meja makan.
Dia menatapku sambil tetap tersenyum. Lalu aku melanjutkan
acara memasakku.
Setelah makanannya matang aku segera membawa maknannya ke
meja. Setelah itu aku langsung melayaninya. Mengambilkan makannan untuknya.
“gomawo chagi.” Katanya.
“cheonma oppa.” jawabku. Lalu aku segera duduk di tempat
dudukku. Saat Myungsoo oppa akan menyuapkan semdok pertama.
Drrtttttttt…ddrrrttttt…
Ponselnya bergetar,kulihat dia melihat layar sekilas dan
langsung mengangkatnya.
“yeobseo… wae chagi-ah?” jawabnya. Dan langsung saja aku
merasakan sesak di dadaku. Senyum langsung menghilang dari wajahku. Aku
berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar air mataku tidak jatuh di hadapannya.
“……………..”
“aku sedang sarapan sekarang,kau sudah sarapan?” tanyannya.
“…………………”
“kau menungguku? Mmm.. kau makanlah dulu. Nanti aku akan
mampir ketempatmu,arasso?”
“…………….”
“tenang saja aku akam mampir,dan kau harus makan dulu.
Mengerti?”
“………………….”
“ne,kau harus menjaga………. Uri aegi.” Ucap Myungsoo oppa
sambil menatapku saat mengatakan ‘uri aegi’. Aku berusaha menampakan wajah
biasa saja meski sebenarnya aku menangis karena semua yang terjadi dalam
hidupku.
“………….”
“arra… bye.” Katanya sambil mematikan telponnya. Dia
langsung berdiri dan mendekatiku memelukku dari belakang.
“mianhae chagiya.” Ucapnya lirik di telingaku.
“aku bisa mengerti oppa.” jawabku berusaha menyembunyikan
getaran di suaraku. “kka… dia menunggumu,aku tau sekarang dia membutuhkan
perhatian lebih darimu. Jadi,kkaja temui dia oppa.”
“jeongmal mianhae Yoonjoo-ah. aku terlalu banyak
menyakitimu. Mianhae…. Jeongmal mianhae..” dia terus meminta maaf padaku.
“tidak ada yang perlu di maafkan oppa. ini sudah kehendak
Tuhan.” Selalu itu yang bisa aku katakan. Walau sebenarnya aku ingin mengatakan
kalau aku membenci ini semua,dan mereka menyakitiku.
“mianhae sayang. saranghae.” Katanya lagi. Aku tersenyum
getir.
“nado saranghae oppa.” jawabku. ‘ meski kutau cintamu sudah
bukan sepenuhnya milikku sekarang oppa’ lanjutku dalam hati.
Dia tetap bertahan dengan posisi memelukku dari belakang.
Cukup lama kami terdiam.
“oppa kau harus mampir ketempat Seungni terlebih dulu, kalau
kau tidak berangkat sekarang kau akan terlambat.” Interuksiku.
“biarkan sebentar lagi.” Tolaknya.
Aku melepas tangannya yang melingkar di leherku. Dan berdiri
dari dudukku. Kemudian aku memeluknya. Dia membalas pelukanku tentu saja.
“oppa,aku tau snagat mencintaiku. aku tau kau tak ingin
menyakitiku. Tapi dia lebih membutuhkanmu sekarang.” Ujarku padanya. Dia
semakin mengeratkan pelukannya.
“jadi kkaja kau harus berangkat sekarang oppa.” kataku
sambil melepas pelukannya.
Dia mendekatkan wajahnya kepadaku dan menciumku lembut
bibirku. Sembelum melepaskannya. Dia menangkup kedua tanagnnya di pipiku. Dan
menatap langsung kemataku. Aku sebenarnya tidak tahan di tatap tajam olehnya.
Maka, aku melepaskan tangannya di pipiku dan berusaha
menghindar darinya. Tapi dia tetap menahanku.
“gomawo chagi.” Katanya. Aku tersenyum lalu memegang
tangannya yang di pipiku.
“cheonma oppa. kkaja kau harus berangkat sekarang.” Kataku
melepaskan tangannya.
Aku mengambilkan tas kerja dan jasnya. Lalu membantunya
memakai jas,membenarkan dasinya. Dan mengantarnya ke pintu.
“aku berangkat dulu chagi.” Katanya menciumku lagi.
“ne oppa. hati-hati di jalan.” Jawabku lalu menyerahkan
tasnya. Ak melihatnya msuk ke dalam ferarri merahnya. Dan perlahan ferarri
merah itu meninggalkan halaman.
Senyum di wajahku langsung menghilang dan di gantikan dengan
wajah sedih dengan airmata yang mengalir deras. Aku terduduk di di balik pintu
rumah.
“kenapa…hiks…kenapa ini semua terjadi padaku? Hiks..hiks.”
tanyaku entah pada siapa.
Aku tak kuasa membayangkan mereka. Myungsoo oppa sarapan
dengan wanita lain memeluk wanita lain,mencium wanita lain. Benar-benar cobaan
yang berat untukku. Park Seungni adalah istri kedua Myungsoo oppa. mereka
menikah 7bulan yang lalu.
Aku berdiri dan berjalan kembali me ruang makan. Aku melihat
makanan yang tadi ku masak tidak sempat di makan tadi.
“arghhhhh…” desisku sambil membuang makanan di tong sampah
beserta wadahnya.
“hiks..hiks..” tangisku keras.
“kenapa? Kenapa? Haruskah aku bersifat egois oppa? tapi disi
lain aku juga tidak bisa menhan sakit terlalu lama.hiks..hiks… aku harus
bagaimana oppa?” tanyaku entah pada siapa lagi.
Berapa lama lagi aku bisa lepas dari semua ini? berapa lama
lagi aku bisa menahan ini semua? berapa lama lagi aku bisa menahan sakit yang
aku rasakan?
Ya.. Park Seungni adalah istri kedua Myungsoo oppa. Mereka
menikah karena di jodohkan. Bagaimana bisa mereka di jodohkan? Itu karena
sampai sekarang aku belum bisa memberikan keturunan untuk Myungsoo oppa.
sementara mertuaku sangat menginginkan cucu. Aku juga yakin Myungsoo oppa juga
menginginkan seorang bayi,tapi aku belum bisa memberikan untuk mereka. Makanya
mmertuaku menjodohkan Myungsoo oppa dan Park Seungni.
Kenapa aku merestuinya? Itu karena aku tidak mau
egois,mengingat kondisiku saat ini. aku juga ingin Myungsoo oppa dan
keluarganya bahagia. Meski aku harus menanggung akibatnya.
“hiks…hiks..hiks… oppa..” tangisku tidak mau berhenti.
Rtttttttttttttt…rrrtttttttttttttt…
Telepon rumahku berbunyi,aku segera bangkin dari dudukku dan
menghapus air mataku.
“yeobseo… ..” jawabku dengan suara parau.
“ini eomma sayang.” jawab seseorang di seberang telepon yang
ternyata adalah ibu mertuaku.
“ah.. ne eomma.. waeyo?” jawabku sambil berusaha menyembunyikan
suaraku yang parau.
“kau habis menagis?” tanya eomma Kim lagi,terdengar nada
kawatir disana.
“anni eomma,aku hanya sedikit tidak enak badan.” Jawabku.”
Ada apa eomma menelponku?”
“benar sedang tidak enak badan?” tanyanya tidak yakin dengan
jawabanku. Aku ingin menangis karena dia begitu memperhatikanku. Karena sejak
aku mengijinkan Myungsoo oppa untuk menikah lagi orangtuaku tidak menghubungiku
lagi. Mereka sangat menentang keputusanku itu.
“ne~~~,nan gwenchanayo eomma. Ada apa eomma?” tanyaku lagi
berusaha mengalihkan topik.
“anniyo. Eomma ingin ke rumahmu sekarang. Eomma menghubungi
ponselmu berkali-kali tidak ada jawaban. Kau senggang kan hari ini?” jelas
eomma Kim.
“ne~~ aku senggang eomma.” Jawabku. Pikirku aku harus segera
memperbaiki wajahku yang berantakan ini. juga dapurku.
“baiklah,eomma akn segera bernagkat kerumahmu. Annyeong.”
“ne. annyeong eomma.” Jawabku lalu menutup teleponnya.
“hehhhh… kau harus bertahan Yoonjoo.” ujarku pada diri
sendiri. Lalu aku bergegas membersihkan dapurku berantkan. Lalu aku segera
mandi lagi dan membenarkan wajahku yang kusut ini.
Author POV
Setelah berangkat Myungsoo tentu saja mampir ke rumah istri
keduanya. Sebenarnya Myungsoo tau kalau Yoonjoo hanya berpura-pura kuat saja.
Padahal dia sangat sakit. Tapi disisi lain dia juga menginginkan ini terjadi.
Meski dia sangat mencintai Yoonjoo tapi ada sesuatu yang belum bisa di berikan
Yoonjoo padanya. Dan dengan wanita inilah Myungsoo akan mendapatkannya
sekarang.
TING..TONG..
“ne~~~” jawab seseorang dari dalam apartment. Lalu
membukakan pintu tampaklah seorang yeoja dengan wajah lelah dan perut yang
menggembung yang menandakan kalau dia sedang hamil.
“oppa…” pekitnya begitu tau yang datang adalah ornag yang
sangat dia rindukan. Dan dia langsung menghambur kepelukan Myungsoo.
“hati-hati sayang. kau bisa membahayakannya.” Kata Myungsoo
sambil mengelus perut yeoja itu saat
yeoja itu melepas pelukannya.
“ahh… ne,mianhae. Kau tau tak melihatmu sehari saja. Seperti
tak melihatmu setahun.” Katanya lucu, myungsoo tersenyum mendengarnya.
“kau sudah pintar merayu rupanya. Siapa yang mengajarimu
ha?” tanya Myungsoo sambil berjalan memasuki apartment.
“hehehehe… kau sudah sarapan oppa?” tanyanya pada Myungsoo.
“sudah Seungni-ah.” jawab Myungsoo. Ya, yeoja itu adalah
Park Seungni,istri kedua Kim Myungsoo yang sedang hamil 7bulan.
“jinjja?”
“ne,jinjja. Kau sudah makan tadi?” tanya Myungsoo balik.
“sudah oppa,kau taukan aku cepat lapar sekarang ini.” kata
Seungni sambil mengelus perutnya yang membuncit.
Myungsoo tersenyum lalu ikut mengelus perut buncit Seungni.
Meski Myungsoo mencintai seungni juga tapi cintanya pada Yoonjoo tetap lebih
besar.
“oppa.. lihat dia bergerak.” Ucap Seungni bahagia saat di
rasakan bayi yang di dalam perutnya bergerak saat perutnya di sentuh Myungsoo.
“mmm.. kau benar” jawab Myungsoo. Lalu mendekatkan kepalanya
ke perut Seungni.
“annyeong aegi-ya. Kau senang appa datang? Mmm.. appa tau
kau senang.. kau jangan nakal ne di dalam sana.. appa mau pergi bekerja dulu..
dan jaga eommamu baik-baik ne~~~” ucap Myungsoo pada sang bayi di dalam perut.
“ne appa.” Jawab Seungni menirukan suara bayi. Lalu mereka
berdua tertawa bersama.
Drttttttt…drtttttt
Myungsoo segera mengeluarkan ponsel dari sakunya,lalu
melihat layar hp dan langsung mengangkatnya.
“ne,eomma waeyo?” jawab Myungsoo.
“kau sudah berangkat?” tanya eomma Myungsoo pada Myungsoo.
“sudah eomma. Waeyo?” tanya Myungsoo balik.
“eomma,baru saja menelpon Yoonjoo. suaranya terdengar habis
menangis. Ada apa Myungie?”
“ne~~? Eomma serius? Dia menagis?” tanya Myungsoo balik.
Sekarang dia sangat khawatir dengan Yoonjoo.
“kau dimana sekarang?” tanya eomma Myungsoo balik tanpa
menjawab pertanyaan Myungsoo.
“akuu……. Masih di rumah Seungni.” Jawab Myungsoo.” Aku
pulang dan melihat keadaanya sekarang eomma.” Lanut Myungsoo. Seungni yang
sudah bisa menebak siapa yang dibicarakan hanya bisa diam dan menunggu.
“eomma..akan kerumah kalian. Kau urusi saja Seungni,dia juga
sedang membutuhkanmu sekarang. Kau jangan khawatirkan Yoonjoo dulu. Dan eomma
sudah bilang padamu untuk bisa menjaga perasaan Yoonjoo,apa kau tidak
melakukannya,ha?” ceramah eomma Myungsoo.
“ne eomma.”
“ya sudah. Annyeong.” Eomma Myungsoo lalu mematikan
teleponnya.
“hehhhhh...” Myungsoo menghela nafas.
“waeyo oppa?” tanya Seungni,tapi Myungsoo hanya diam.
Pikirannya sedang jauh ke Yoonjoo sekarang ini.”Yoonjoo eonni?” tanya Seungni
dan sukses mendapat perhatian dari Myungsoo.
“ada apa dengannya oppa?” tanya Seungni pada Myungsoo.
“anni,dia tidak apa-apa. Kau tenanglah. Oke? Ingat uri aegi
ada di dalam sini.” Ujar Myungsoo.
“tapi oppa……”
“tenanglah. Semua baik-baik saja?” Myungsoo menenangkan
Seungni dengan memeluknya.
“oppa,ayo kita ke deparment store?” ajak seungni
tiba-tiba.”aku ingin membeli beberapa keperluan bayi oppa.hehehe”
Myungsoo menatap
Seungni aneh,karena moodnya yang selalu cepat berubah.
“ayolah oppa..” rengek Seungni dengan puppy eyes.
“ne.,baiklah hari ini aku akan membolos dari kantor.mmm”
jawab Myungsoo sambil tersenyum.
“yes,,aku ganti baju dulu oppa.” jawab Seungni sambil
meninggalkan Myungsoo.”ahhh,oppa kau juga harus ganti baju jangan memakai baju
seformal itu.hihihi” suruh Seungni.
Myungsoo tersenyum ,tapi pikirannya tetap melayang jauh dari
sini. Myungsoo sangat mencintai Yoonjoo tapi disisi lain dia juga mencintai
Seungni dan calon bayinya.
Yoonjoo POV
“eomma,,kau tau kita sudah menghabiskan banyak uang untuk
semua ini.” ujarku pada ibu mertuaku yang seorang shopping holic ini. karena
mengikutinya berbelanja aku yakin kakiku pasti lecet karena terlalu lama memaki
hak tinggi.
“ayolah sayang. uang appamu dan uang Myungsoo tidak akan
habis hanya dengan kita berbelanja hari ini.” jawab eomma. Ya ampun. Aku juga
suka belanja tapi ibu mertuaku ini lebih gila.
“ahhh… lihat itu,eomma ingin membelikanmu blezer itu. Ayo kita kesana.” Ucap eomma
langsung menarik tanganku tanpa menunggu persetujuanku.
“eommaaaa….”
“lihat oppa itu….” Aku mendengar suara yang tidak asing
bagiku. Lalu saat aku menoleh.
DEG
Jantungku seolah berhenti berdetak dan rasa sesak menusuk langsung ke jantungku.
Bisa kurasakan mataku memanas dan
kurasakan pipiku memanas.
“baguskan oppa?”
“hahaha.. kau benar chagi,kau memang pintar.” Sekarang
kulihat Myungsoo menjawil hidungnya sambil tertawa.
“Yoon-ah…. kenapa melihat apa? Kenapa kau berdiri disitu
sayang?” kudengar eomma memanggilku. Dan saat itu juga Myungsoo oppa menoleh ke
arahku.
Seolah dunia terasa berhenti saat aku menatapnya dan dia
menatapku. Semua seperti slow motion. Wajahnya mengisyaratkan
kekagetan,keterkejutan dan rasa bersalah. Tanpa kusadari airmataku semakin tak
terbendung lagi.
Sekarang seungni juga menatapku wajahnya tak jauh beda
dengan wajah Myungsoo oppa.
“Yoon-ah,kena…… Myungsoo,Seungni?” ucap eomma kaget. Aku
langung menghapus airmaku.
“eomma.” Seru Myungsoo dan Seungni bersama. Mungkin mereka
kaget karena eomma bersamaku.
Myungsoo oppa tetap manatapku,dari sorot matanya dia
mengisyaratkan meminta maaf. Aku tidak boleh seperti ini. kau harus kuat Yoon.
Ucapku pada diri sendiri.
“Annyeong eomma,eonni” Sapa Seungni pada eomma Kim.
“annyeong Seungni-ah.”eomma menjawab. Sementara aku hanya
menundukkn badanku sedikit. Dan berusaha tersenyum.
“sedang apa kau disini Seungni? Kau seharusnya istirahat
dirumah, ingat kandunganmu.” Ucap eomma yang semakin membuatku ingin kembali
menjatuhkan airmataku.
“anni eomma. Aku ingin membeli beberapa keperluan untuk
aegi. Hehehe.mian membuat Myungsoo oppa membolos dari kantor.” Jawab Seungni
enteng. Kenapa dia bisa mengucapkan itu dnegan entengnya padahal aku ada
disini? Tanyaku dalam hati. Dan bisa kurasakan saat dia menyebut aegi membuat
dadaku semakin sesak.
“kau harus hati-hati sayang. benarkah Yoon?” Tanya eomma
padaku.” Ah,eomma ingin membeli sesuatu dengan Yoonjoo tadi.” Bisa kurasakan
eomma berusaha mengalihkan pembicaraan. Mungkin eomma sudah menyadari perubahan
ekspresiku.
Aku berusaha tersenyum “ bagaimana kalau kita pergi bersama
saja?” usulku. Meski dengan hati yang berasa di cabik-cabik tapi aku juga tidak
boleh egois. Aku tidak mau membahayakan kandungannya. Karena itu kebahagiaan
Myungsoo oppa. dan aku juga pernah membaca kalau wanita hamil emosinya harus
dijaga.
Kulihat eomma menatapku terkejut.
“eh,eonni tidak apa-apakah?” tanyanya ragu padaku.
“tentu kenapa tidak? Kan jarang kita bisa pergi bersama-sama.
Benarkan eomma?” jawabku.
“i..iiya sayang.” jawab eomma.
Tiba-tiba Seungni mengelus perut buncitnya dan berkata
“sayang,kau dengar kita akan jalan-jalan dengan halmonie dan Yoonjoo eomma. Kau
senang kan?”
“hemm.. dia bergerak eomma eonni. Lihatlah.” Katanya sambil
membawa tanganku ke perutnya. Dan bisa kurasakan bayi di dalam perutnya
bergerak merespon sentuhan tanganku. Aku tetap berusaha tersenyum.
“annyeong,aegi.. kelihatannya kau sehat did lam sana. Aku
harap kau tumbuh dengan sehat di dalam sana. ………. Kami semua menanti
kelahiranmu sayang.” kataku pada perut buncit Seungni. Aku berharap aku bisa
cepat pergi dari sini dan menangis sepuas hatiku.
“ne,Yoonjoo eomma. Tunggulah aku 2 bulan lagi.” Jawab
Seungni menirukan suara bayi. Aku membelalakan mataku,tapi segera mengontrol
ekspresiku lagi dan kembali tersenyum.
Aku melirik ke arah Myungsoo oppa yang menatapku tajam. Aku
tau apa yang dia pikirkan saat ini. tspi aku tidak mempedulikannya. Meski aku
sangat sakit sekarang tapi aku tetap tidak boleh egois.
“benarkah dia bergerak? Eomma juga ingin memegangnya.” Kata
eomma. Ya Tuhan tolong aku,sampai kapan aku harus memakai topeng ini.
Tiba-tiba kurasakan tanganku di tarik oleh Myungsoo oppa.
kurasakan cengkeraman tangannya begitu erat di pergelangan tanganku. Aku tau
dia sedang menahan emosi sekarang.
“eomma,Seungni-ah. aku ingat aku harus membeli sesuatu.
Kalian berbelanjalah dulu.nanti kami akan menghampiri kalian lagi.” Ucapnya
pada eomma dan Seungni. Dengan nada halus dan yang sangat hati-hati. Kuyakin
dia tidak mau Seungni berfikir macam-macam.
“eh, apa itu oppa?” Tanya Seungni.
“mmm..nanti aku akan memberitahumu kalau sudah mendapatkan
barangnya.” Jawab Myungsoo dengan senyumnya.
“ne~~~.” Jawab Seungni. Apakah dia juga menyadari posisi
canggung ini? aku tidak tau.
Lalu Myungsoo oppa langsung menarikku meninggalkan mereka
berdua dengan tergesa. Aku hanya diam sambil mengikutinya kemanapun dia
mengajakku. Dia mengajakku ke arah parkiran ternyata.
Setelah sampai parkiran dia melepaskan tangannya lalu
langsung memelukku. Aku pun balas memeluknya. Dan langsung saja air mataku
jatuh dan terbendung lagi.
“manangislah. Aku tau kau sudah menahannya.” Ujarnya. Tangisku
semakin keras.
“mianhae Yoon.. jeongmal mianhae.. aku sudah menyakitimu.
Kalau aku tau akhirnya akan seperti ini aku tidak akan menerima permintaanmu
untuk menerima perjodohan itu. Jeomal mioanhae..” katanya sambil mencium puncak
kepalaku.
Cukup lama kami terdiam di posisi seperti ini.
TBC~~~~~~~~~~~~~~~
Hiks…hiks… nasib ane yang malang… hehehehe hanya di cerita
malangnya…
Give me RCL… ceritanya nyangkut apa tidak..
Gomawo udah mampir baca FF ane#bungkuk 90˚
hehehehe